Panduan Input Nilai Raport Untuk dapodik jejang SD - Sekolah Dasar

May 16, 2017 Add Comment
Pada aplikasi dapodik versi 2017c, telah ditambahkan menu input nilai rapor untuk jenjang SD. Karena input nilai rapor ini merupakan hal yang baru, banyak teman-teman SD yang masih bingung bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk mulai input nilai rapor. 
Agar tidak terjadi salah paham dan lempar tugas, perlu diketahui terlebih dahulu tugas operator sekolah dan guru mapel dalam hal input nilai rapor.
Tulisan ini saya buat dengan tujuan mempermudah teman-teman mulai dari awal sampai akhir apa saja yang harus dilakukan untuk input nilai rapor. Silahkan disimak baik-baik!
Langkah-langkah input nilai rapor untuk jenjang SD sebagai berikut :
1. Pastikan aplikasi dapodik sudah terinstal versi 2017c


2. Setelah update versi 2017c, silahkan lakukan SINKRONISASI terlebih dahulu!
3. Download dan Generate Prefill Rapor.







4. Buat akun guru mapel. Akun inilah yang nantinya digunakan untuk memasukkan nilai siswa sesuai mapel/kelas yang diajar.

5. Lakukan mapping mata pelajaran di kolom Nilai => Rapor
Aturan mapping mapel sebagai berikut :
  • Urutan mapelnya sesuai dengan urutan mapel yang ada dalam rapor SD mulai dari atas sampai bawah, 
  • Lakukan mapping pada semua kelas dan semua semester.


6. Setelah point 1 sampai dengan 5 di atas dilakukan, langkah selanjutnya adalah guru mapel login menggunakan user akun yang telah didaftarkan oleh operator unuk input nilai rapor.

Tips : Setelah nilai terinput walau belum selesai semuanya, silahkan lakukan SINKRONISASI!  Khusus untuk daerah yang belum memliki koneksi 3G/4G, atau masih menggunakan jaringan EDGE bisa diakali dengan mensincronkan secara berkala, jangan menunggu rampung seluruhnya baru disingkronkan. Hal ini karena beban upload data akan sangat besar sehingga kemungkinan besar terjadi kegagalan ketika sincron.

 Sumber : http://www.dapodikcenter.com

Cara Mengganti Password Pendataan Dikdas ( Aplikasi Pendataan)

November 29, 2012 3 Comments
Kita semua tentu telah mengetahui tentang Aplikasi Pendataan Dikdas yang sejak bulan Juli 2012 telah dimulai prosesnya untuk seluruh wilayah Indonesia. Tujuan dari aplikasi ini adalah Untuk memperoleh data secara langsung yang cepat, akurat, valid, lengkap,dapat dipertanggung jawabkan dan termutakhir guna pengolahan data yang meliputi : Bantuan Operasional BOS, Rehabilitasi Ruang Belajar, Dana Alokasi Khusus dan Umum, Subsidi bagi siswa kurang mampu secara ekonomi,  Subsidi/Tunjangan Guru, dan Sertifikasi serta untuk kepentingan lain yang bersifat menyeluruh untuk komponen dalam satuan pendidikan dasar.

Untuk mengisi data dalam apliklasi ini kita mungkin dihadapkan pada masalah lupa password. Maslahnya untuk pengisian pasword awal, tidak ada confirm password yang memungkinkan aplikasi menferifikasi kesamaan password pertama dengan kedua ( Password dan Confirm password) dari password yang telah disi user. Sebenarnya cara yang paling mudah adalah menginstal ulangnya, namun itu perlu waktu dan terkadang kita ditemui kendala, mungkin saja data hilang karena lupa back up, atau data berubah. Masalah lain yang timbul adalah kita menyerahkan ke admin yang lain ( user lain untuk mengisinya) maka perlu telpon/sms sana sini.

Nah, ada cara yang bisa kita lakukan untuk melihat password aplikasi pendataan, atau mungkin merubahnya sesuai dengan keinginan kita. Mari simak langkah-langkah merecovery / memperbaiki / melihat / mengubah password admin di bawah ini :

  1. Buka folder instalasi "Aplikasi Pendataan". Misalnya saja di C:/Aplikasi Pendataan. Aplikasi Pendataan bersifat portable, jadi anda dapat mengcopy paste lewat flashdis, dan mengklik "Aplikasi Pendataan.exe" untuk mengerjakannya langsung.
  2. Setelah terbuka folder instalasi, maka akan terlihat semua isi dari aplikasi ini. Silahkah klik2x atau buka folder "admin". Klik kanan "admin.db", buka dengan notepad (  pilih select the program from the list. open with :" NotePad",). Atau buka aplikasi "Notepad" dulu di "Star>All Program>Accessories > NotePad ", kemudian tarik kedalam notepad yang telah dibuka ( click and drag)
  3. Untuk memudahkan mencari passwornya, tekan "ctrl+F" pada keyboard anda. ketikkan didalamnya karakter "@" tanpa tanda petik, lalu tekan enter beberapa kali ( 1 - 2 kali). Anda akan menemukan tulisan seperti gambar (klik untuk memperbesar gambar, akan terbuka di tab browser baru)di bawah  ini 
  4. Lihat gambar di bawah ini ! Klik untuk memperbesar gambar, akan terbuka di tab browser baru. Kemudian lihat huruf atau angka yang saya blok, maka itulah passeword Aplikasi pendataan anda, dan di depannya adalah email admin aplikasi pendataan anda. Lihat sekali lagi gambar, biasanya password terletak antara email  dan nama sekolah.
  5. Nah,  tinggal anda ganti sesuka hati email dan passwornya. 
  6. Selesai
Demikianlah, terima kasih, semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin...
Jika ada pertanyaan silahkan tinggalkan komentar atau sms ke nomor admin.

Pentingkah Gaya Belajar Siswa ?

November 26, 2012 Add Comment


Kemampuan setiap orang dalam memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Sebagian siswa lebih suka jika belajar dengan cara membaca dari hasil tulisan guru di papan tulis. Tapi, sebagian siswa lain lebih suka menerima materi pelajaran dengan cara guru menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya. Sementara itu, tidak sedikit siswa yang mempunyai model belajar dengan menempatkan guru tak ubahnya seorang penceramah. 


 
Guru diharapkan bercerita panjang lebar tentang beragam teori dengan segudang ilustrasinya, sementara para siswa mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah itu dalam bentuk yang hanya mereka pahami sendiri. Apa pun cara yang dipilih, gaya belajar menunjukkan mekanisme setiap individu menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Karenanya, jika guru bisa memahami perbedaan gaya belajar setiap orang dan memberikan materi pelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswanya akan memberikan hasil yang optimal bagi siswanya (Deporter dan Hernacki dalam www.sscbandung.net ) Ada beberapa pendapat mengenai definisi gaya belajar. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999:297), “Gaya adalah sikap atau cara yang khusus”. Dari definisi ini, maka gaya belajar adalah sikap atau cara yang khusus dalam belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Winkel (1996:147), “Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa”

Sedangkan Nasution (2000:94) menyatakan bahwa “Gaya belajar adalah cara yang konsisten dilakukan oleh seorang siswa dalam menangkap stimulus dan informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan soal”.

Gaya belajar ini berkaitan dengan pribadi seseorang yang tentu dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perkembangannya. Bob Samples (2002: 74) berpendapat bahwa “Gaya belajar adalah kebiasaan yang mencerminkan cara kita memperlakukan pengalaman yang kita peroleh melalui modalitas”. Sedangkan Deporter dan Hernacki (2000:110) mengatakan bahwa “Gaya belajar merupakan kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi”. 

Dari pengertian–pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara belajar yang khas yang merupakan kombinasi dari bagaimana siswa menyerap dan mengatur serta mengolah informasi. Sriyono (1992:4) menggolongkan gaya belajar berdasarkan cara menerima informasi ke dalam 4 tipe, yaitu tipe mendengarkan, tipe penglihatan, tipe merasakan, dan tipe motorik. 

Sedangkan Deporter dan Hernacki (2000:112–113) menggolongkan gaya belajar berdasarkan cara menerima informasi dengan mudah ke dalam 3 tipe, yaitu gaya belajar tipe visual, gaya belajar tipe auditorial, dan gaya belajar tipe kinestetik. Sejalan dengan Bobbi dan Mike, Dryden dan Vos (2001:347) juga menggolongkan gaya belajar berdasarkan cara mudah menyerap informasi ke dalam 3 tipe, yaitu gaya belajar tipe visual, gaya belajar tipe auditorial, dan gaya belajar tipe kinestetik. Sehingga, sesuai dengan pembagian tipe gaya belajar, orang dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu orang bertipe auditorial, visual, dan kinestetik. 

Thomas Amstrong dalam Maya A. Pujiati memilah gaya belajar setiap orang menjadi tiga: visual, auditorial, dan kinestetik (haptik). Mereka yang bergaya belajar visual sangat peka dengan gambar dan sesuatu yang menarik indera penglihatan lainnya. Oleh karena itu, orang bertipe visual akan sangat terbantu belajarnya jika kita banyak mempergunakan gambar atau video. Adapun mereka yang bertipe auditorial, akan sangat tertarik dengan stimulasi yang memancing indra pendengaran: mungkin lagu atau musik/irama. Suara mereka biasanya nyaring dan senang berceloteh. Oleh karena itu, sangat baik bagi orang auditorial untuk memperoleh bantuan berupa kaset berisi lagu atau katakata berirama, dongeng, dan alat-alat stimulasi pendengaran lainnya. Terakhir adalah gaya belajar kinestetik (haptik). Orang kinestetik sangat suka bergerak, dan cara mereka belajar memang membutuhkan unsur gerak fisik. Mereka akan tersiksa jika dipaksa untuk duduk diam saat belajar. Namun, gaya belajar yang satu ini memang masih sulit diterima di sekolah formal yang pasti klasikal (terdiri atas banyak anak di dalam kelas). Biasanya, guru yang tidak mengerti akan memberikan label “nakal” atau “pengganggu” pada mereka. 

Menurut Howard Gardner gaya belajar dapat dikarakteristik menjadi gaya belajar auditorial, visual dan kinestetik. 
Auditorial 
Orang yang memiliki gaya belajar auditorial, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca. 

Beberapa ciri seorang auditorial menurut Howard Gardner antara lain : 
1) Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok. 
2) Mengenal banyak sekali lagu / iklan TV. 
3) Suka berbicara. 
4) Pada umumnya bukanlah pembaca yang baik. 
5) Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya. 
6) Kurang baik dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis. 
7) Kurang memperhatikan hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya. · 

Visual 
Orang yang memiliki gaya belajar visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya. Konkretnya, yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja biasanya mereka memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan. 

Beberapa karakteristik visual menurut Howard Gardner adalah : 
1) Senantiasa melihat, memperhatikan gerak bibir seseorang yang berbicara kepadanya. 
2) Cenderung menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkan sesuatu. 
3) Kurang menyukai berbicara di depan kelompok, dan kurang menyukai untuk mendengarkan orang lain. 
4) Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara lisan. 
5) Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan. 
6) Biasanya orang yang visual dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut/ramai tanpa merasa terganggu. 

Kinestetik 
Orang yang memiliki gaya belajar kinestetik mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya. Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian informasi. Tak heran kalau individu yang memiliki gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Tak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta. Mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga, semisal belajar yang membolehkannya bermain. 

Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah waktu belajarnya. Beberapa karakteristiknya menurut Howard Gardner adalah :
1) Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya. 
2) Sulit untuk berdiam diri. 
3) Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan. 
4) Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik. 
5) Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar. 
6) Mempelajari hal-hal yang abstrak merupakan hal yang sangat sulit. 

Deporter dan Hernacki (2000:116–118) mengemukakan bahwa orang yang bertipe visual memiliki ciri-ciri : 1) Perilaku rapi dan teratur. 
2) Teliti terhadap detail. 
3) Mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar. 
4) Mengingat dengan asosiasi visual. 
5) Lebih suka membaca daripada dibacakan. 
6) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis.
Sejalan dengan tipe visual, siswa yang memiliki gaya belajar tipe penglihatan dapat menerima informasi dengan baik bila ia melihat langsung (Sriyono,1992:4). Orang yang bertipe auditorial mempunyai ciri – ciri : 1) Mudah terganggu oleh keributan. 
2) Menggerakan bibir ketika membaca. 
3) Senang membaca dengan suara keras dan mendengarkan. 
4) Belajar dengan mendengarkan dan lebih mudah mengingat apa yang didengar daripada yang dilihat. 
5) Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar. 
6) Dapat mengulang kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara. (Deporter dan Hernacki 2000:118) 

Sriyono (1992:4) menyatakan bahwa, “Siswa yang bertipe mendengarkan dapat menerima informasi dengan baik setiap informasi dengan mendengarkan”. Orang yang betipe kinestetik memiliki ciri – ciri : 
1) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak gerak. 
2) Belajar melalui manipulasi dan praktek. 
3) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat. 
4) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca. 
5) Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama. 
6) Menyukai buku – buku yang berorientasi pada alur /isi. 
7) Ingin melakukan segala sesuatu. (Deporter dan Hernacki 2000:118-120) 

Sriyono (1992:4) menyatakan bahwa, “Siswa yang bertipe motorik akan menerima informasi dengan baik bila ia melakukan sendiri secara langsung”. Dryden dan Vos (2001:355) menyatakan bahwa orang yang bertipe visual lebih mudah menyerap informasi jika menggunakan indra penglihatan, orang yang bertipe auditorial memiliki cirri-ciri tidak suka membaca dan lebih suka bertanya untuk mendapatkan informasi, sedangkan orang yang bertipe kinestetik selalu ingin bergerak. Menurut Nurita Putranti gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar siswa. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, siswa dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. 

Sedangkan menurut Meiky bila kita paham gaya belajar kita, boleh jadi kita lebih pintar dari seharusnya. Dengan demikian, perbedaan gaya belajar matematika mengakibatkan perbedaan prestasi belajar siswa. Prestasi matematika siswa juga dipengaruhi oleh gaya belajar siswa. 

DAFTAR PUSTAKADeporter dan Hernacki. 2000. Quantum Learning : Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Terjemahan Alwiyah Abdurrahman.
Bandung : Kaifa.

Deporter dan Hernacki. Quantum Teaching. www.sscbandung.net. Diakses pada
tanggal 1 Agustus 2012.

Fuad Hasan. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

WS. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

Samples, Bob. 2002. Revolusi Belajar untuk Anak. Panduan Belajar Sambil
Bermain untuk Membuka Pikiran Anak Anda. Bandung: Kaifa.

Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta : Rineka Cipta.

Drygen, Gordon, Vos, Jeannete. 2001. Revolusi Cara Belajar. Terjemahan Word
++ translation Service. Bandung: Kaifa.

Maya A. Pujiati. Mengamati Gaya Belajar Anak
.http://pustakanilna.com/mengamati-gaya-belajar-anak . Diakses pada
tanggal 20 Mei 2009

Howard Garner. Kenalilah Tipe Gaya Belajar Kita (Learning Style).
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Kenalilah Tipe Gaya
Belajar Kita (Learnin Style) & nomorurut_artikel=213. Diakses pada
tanggal 20 Mei 2009

Download Contoh SKHU dan Format Daftar Nilai UJIAN SD

June 21, 2012 Add Comment

Download Contoh SKHU, Download example of SKHU ( Surat Keterangan Hasil Ujian ) untuk SD. Hello world. Waduh postingnya kecampur ama bahasa england ya.. Ga pa2, biar ratingnya naik juga di google.com. hehehe. Nah sekarang om-pantul akan membahas mengenai format SKHU. Kali ini om-pantul tidak hanya membuatkan format SKHUnya saja, namun semua yang diperlukan untuk berkas kelulusan, diantaranya daftar nilai, daftar peserta ujian, serta rekap nilai semester dari semester 7 hingga semester 11.


Link Download : Download example of SKHU

( Perhatian: Jangan tutup halaman web ini jika anda tidak begitu mengerti format excel yang telah anda download)

Bapak-bapak ibu-ibu semua yang ada disini pasti dah tau bagaimana cara mencari Nilai Sekolah ( NS) dan Nilai Akhir ( NA). Langsung saja membahas mengenai format SKHU, serta daftar nilai, daftar peserta ujian, serta rekap nilai semester dari semester 7 hingga semester 11.

Maaf, om-pantul hanya menyediakan format untuk 10 orang siswa, maklum murid om-pantul cuma 10 orang, hehe...
Pertama yang harus diisi adalah data murid pada sheet "DATA PESERTA UJIAN", ubah sesuai dengan data siswa sampean, nama dan nip Kep.SEk cukup diganti pada tab ini saja karena jika pada sheet ini ( "DATA PESERTA UJIAN") maka pada sheet yang lain otomatis ganti sendiri.

Kemudia lanjut ke sheet " REKAP SEMUA", silahkan anda isi nilai mulai dari semester 7 hingga semester 11 ( KelasVI semester 1 ). Jika semua nilai semester sudah diganti pada semua mata pelajarana pada sheet " REKAP SEMUA", lanjut ke nilai Ujian Sekolah (US) dan jika sudah ada tinggal nilai UN nya, ingat...masih dalam sheet " REKAP SEMUA" !!!. NS dan NA otomatis akan muncul jika semua nilai sudah diisi pada sheet ini !.

Di format ini juga dilengkapi Nilai muatan lokal, silahkan sesuaikan dengan kurikulum Mulok di sekolah bapak/ibu masing-masing. Masuk ke sheet " MULOK".

Kemudian masuk ke sheet " SKHU" . Pada sheet ini ganti KOP Sekolahnya, cukup klik 2x pada kop sekolah, untuk logo silahkan ganti juga, cukup klik kanan mouse anda, klik "change picture", kemudian pilih logonya di komputer anda. Kemudian lagi adalah, nomor surat, ganti dengan milik sekolah anda. Terakhir, ganti tempat dan tanggal SKHU sesuai dengan tempat dan tanggal yang anda inginkan, cukup ganti tempat tanggalnya di halaman pertama !. Semua nilai akan otomatis keluar jika sheet "REKAP SEMUA" sudah terisi !



Jika ada pertanyaan, silahkan tinggalkan komentar sebagai " Anonimous" atau sms ke o85754679955

Sekian, semoga bermanfaat.

Tips Mengajar - Berbicaralah Tentang Masa Depan, Bukan Masa Lalu

April 29, 2012 Add Comment

If the teacher decides to pass on information, it is worth recognising that this does not happen in a vacuum. Students may well learn in different ways but, what is also very important is that they all learn in the same environment. If a bee has come into your class or if the students turn up after a sports lesson or if it is Friday last lesson…your delivery has to take this into account! The environment has to be controlled for the lesson to be effective…

Jika Anda ingin seseorang untuk maju, jangan bicarakan seperti apa mereka dahulu, bagaimana dia telah berubah, betapa menyedihkannya, dan mengapa mereka tidak seperti sebelumnya. Tetapi, sampaikan peluang di masa depan, mereka bisa menjadi apa, apa yang dapat mereka lakukan dengan berbeda mulai sekarang. Ini terutama penting jika Anda ingin seorang siswa mengubah perilakunya atau menangani suatu tantangan belajar baru. Mulai dengan menghargai posisi siswa sekarang dan selalu optimis tentang prospek perkembangannya. Lihatlah kehidupan siswa sebagai satu set pilihan yang diperbarui waktu demi waktu.

Saat menangani perilaku, hampir tidak ada manfaatnya jika Anda mengingat-ingat masa lalu dan meminta siswa menjelaskan tindakannya diwaktu lampau. Analisa untuk mencari kesalahan hanya ada di ruang pengadilan dan selalu menciptakan suasana membela diri/menyerang yang segera kemudian menjadi tuduhan dan menolak tuduhan. "Ya, tetapi kamu dulu berkata ... dan kemudian kamu ... Saya ingat jelas memberi tahumu untuk ... Apa yang kamu lakukan? Kamu melakukan ini-itu karena kamu kekanak-kanakan, ya kan, ya kan?" "Tidak, Anda hanya menggertak saya."

Guru sering melihat ke belakang karena yang ia inginkan sebetulnya adalah permintan maaf, pernyataan bersalah, pengakuan yang diikuti penyesalan secukupnya. Guru ingin terbukti benar sehingga wewenangnya dapat diperoleh lagi dan lagi. Biasanya, jika seorang siswa tampak cukup rendah hati, dan kebanggan guru cukup terjaga, guru akan melunak dan berkata sesuatu seperti, "Baiklah, saya harap kamu telah belajar. Sekarang pergilah dan jangan lakukan hal itu lagi" . Ini tindakan yang menyehatkan, tetapi sulit bagi guru untuk meninggalkan kebutuhan pribadi ini dan kemudian hanya fokus pada perilaku siswa di masa depan. Retrospeksi mungkin berguna, tetapi hanya untuk membantu siswa melihat manfaat adanya perubahan, bukan untuk menelan rasa bersalah.

Apapun yg terjadi di masa lalu telah membentuk dirimu hari ini, dan hari ini hanya kamu yg bisa menentukan masa depanmu.

Penjumlahan Tanpa harus Menyimpan - MATEKIL Bag. 1

March 25, 2012 1 Comment

Halo ... Ketemu lagi ama OM, kali ini panggil az saya OM, ( OM-Pantul ) . Om-Pantul mau bikin posting baru nih, namanya "MATEKIL" - (Matematika itu Kecil)..11111 . .
Dah lama banget ga posting, Om lagi di sibukkan ama aktivitas kepegawaian yang semakin hari semakin tambah banyak aza tuntutannya, maklum gaji OM 20 juta / bulan yang baru gol II/b,,, Kalo ga ngerti, tanya bapamu dulu ya.. ..

Langsung saja, kali ini OM-Pantul akan men-share dari sebuah website luar negeri yang penulisnya mungkin udah pada kenal semua, Edward H. Julius. Seorang tokoh yang sering membuat kejutan-kejutan dalam trik berhitung matematika. Nah sekarang, ada yang berbaik hati men-translate-kannya kedalam bahasa manusia, Bahasa Indonesia... )))0. Untuk yang pertama adalah trik penjumlahan dulu, dari yang paling gampang. Berhitung pada umunya sering membingungkan kita, namun pak Edward membuatnya mudah. Nah, bagaimana caranya, Yuk kita simak penjelasan dari trasnlaterisasinya berikut ini :

Penjumlahan Tanpa Harus Menyimpan :
Nah, kamu tahu kan , selama untuk menjumlahkan apabila lebih dari angka 10, maka puluhannya disimpan di depannya, kemudian di jumlahkan kembali. Kata Pak Edward, begini cara yang mudahnya :




Trik ini bisa saja diterapkan pada angka yang berjumlah ratusan, namun adakalanya kamu harus menyimpan pada penjumlahan akhir, namun tidak sesering yang dilakukan pada cara yang biasanya. Cara hanya dengan menggeser satu kolom kekiri , begitu juga untuk ribuan, mengernya kekiri lagi satu kali, Nah, begitulah caranya "Penjumlahan tanpa harus menyimpan", Sekarang cobalah dengan menggunakan Angka Angka yang lain ya... Sampai jumpa lagi di pertemuan selanjutnya...

TTD.. OM-Pantul

Update sofware BOS KITA untuk TA 2012

February 03, 2012 Add Comment

Assalamu'alaikum wr wb.
Kembali lagi kita dengan sofware BOS, kali ini admin akan membahas beberapa permasalahan yang ada dalam software BOS KITA, salah satunya adalah hal yang perlu ditambahkan dan beberapa yang perlu di hilangkan dari "parameter sistem" software BOS KITA.

Pada software BOS ini, kita mendapatkan kesulitan untuk menentukan periode anggaran yang digunakan. Pertama adalah masalah periode. Kita mengalami kebingungan mengenai format periode yang digunakan, yaitu apakah Tahun Ajaran ataukah Tahun Anggaran ??. Jika Kita menggunakan Tahun Ajaran maka sekarang yang akan kita gunakan untuk periode laporan adalah Tahun Ajaran 2011-2012, namun jika kita menggunakan Tahun Anggaran Maka kita menggunakan Tahun Anggaran 2012. Nah untuk itu kita perlu menanyakan kepada pejabat yang terkait pada pendaan BOS untuk prov/kab/kota masing-masing. Namunj pada dasarnya kita tidak perlu mempermasalahkan hal tersebut, yang terpenting adalah transparansi transaksi serta kesesuaian anggaran dengan Juknis BOS 2012.

Kedua, yakni mengenai ketepatan waktu penyaluran dana ke rekening sekolah untuk beberapa daerah di Indonesia ( Kami tidak menyebutkan daerah mana, namun ada sedikit pengakuan dan pertanyaan lewat email mengenai hal ini untuk beberapa daerah di Kalimantan dan Sumatera). Jika penyaluran dana BOS terlambat, maka memerlukan Dana Pinjaman dari Pihak lain ( Kepo.sek/ Bendahara/ Komite/ lainnya ). Nah untuk jenis dan seperti apa pelaporannya diserahkan ke pihak masing-masing, bagaimana solusinya. Biasanya, transaksi yang digunakan untuk setiap transaksi menggunakan dana pinjaman, bukan bernilai minus.

Ketiga, penyesuaian parameter sistem BOS KITA dengan Juknis BOS 2012. Beberapa waktu lagi kami akan mengupload Software BOS KITA dengan parameter sistem yang baru sesuai dengan Juknis BOS 2012. Mohon bersabar.

Keempat, Sofware BOS KITA sering mengalami crash, atau error reporting ketika kita sedang bekerja. Nah untuk mengatasi hal ini Anda dapat membacanya kembali di link kami : Sofware BOS KITA. Selain cara yang telah anda baca pada halaman kami sebelumnya, Anda dapat mencoba cara di bawah ini :

1. Install ulang Microsoft Office Anda ( Bukan instal ulang Software BOS !!!).
2. Buka Sofware BOS kita, klik logo MS Office yang berada di pojok kiri atas ( lingkatan merah)

3. Klik "excel options " ( lingkaran merah )

4. Dimenu sebelah kiri, Klik menu "save", kemudian cari "save file in this format" ( lihat lingkaran merah).
5. Ubah dari "excel workbook" ke "Excel Macro-Enable Workbook" ( lihat lingkaran merah)

6. Kemudian masih di menu "save", Coba anda ubah setting "Save autorecover information every" yang tadinya 10 menit ke 1 menit. ( lihat lingkaran merah )


Demikianlah pembahasan mengenai Software BOS Kita, semoga bermanfaat, kunjungi kami kembali untuk mendapatkan update parameter Juknis BOS 2012