Mau Genius di Matematika ? Yuk, Belajar dari Orang Cina. . .

September 15, 2011


Banyak bertanya-tanya, apakah ada obat rahasia yang harus diminum untuk menjadi jenius matematika secara instan? Walapun tuk sekedar hari ujian akhir kita?! Aku tahu ... aku berharap satu untuk diriku sendiri ketika aku masih seorang siswa di SMA, khususnya untu setiap ulangan Trigonometri atau Integral . Itulah dimana ketika hidup kita serasa tak berguna, benar-benar tidak tahu apa yang mau di lakukan, hanya bengong dengan pandangan mengawang-awang. Bahkan mungkin ketika itu kita berharap untuk sebuah keajaiban datang bahkan hanya 20 menit ketika kita sedang berada dalam situasi tersebut. Wah, memang benar nih, matematika seperti pocong !!!

Saya sebutkan di posting saya sebelumnya bahwa kita tidak harus jatuh ke dalam thingking-Trap yang melogikan bahwa kita harus memiliki gen matematika-jenius untuk menjadi baik di bidang Matematika. Pepatah mengatakan " Tuntutlah Ilmu ke negeri Cina", and Bravo, ternyata ada benernya. Mari kita lihat sebuah rahasia yang telah saya pelajari dari beberapa orang-orang China tentang bagaimana menjadi seorang jenius matematika. Yuk, kita mulai. . .

Banyak orang bertanya-tanya ... mengapa orang Cina baik di Matematika? Apalagi mengenai masalah perdagangan. Ada juga fakta bahwa Cina merupakan bagian dari salah satu 5 Negara besar dalam menggaji seorang Guru.

Pada awalnya, mereka menemukan salah satu perangkat perhitungan tertua yang disebut dengan sempoa sehingga mereka menjadi benar-benar tergila-gila dengan angka. Banyak sekali saya mendengar- bahkan mungkin juga Anda- , bahwa ketika seseorang adalah mendengar bahwa " Dia Orang Cina", orang langsung berpikir bahwa dia adalah seseorang yang bisa dikatakan pintar ber-Matematika. Apa rahasia China untuk menjadi seorang yang Genius dalam Matematika?

Berikut adalah tabel membantu kita untuk menunjukkan perbedaan antara sistem penghitungan bahasa Inggris dan Cina.

English
Chinese
English
Chinese
eleven
ten one
thirty
three ten
twelve
ten two
forty
four ten
thirteen
ten three
fifty
five ten
fourteen
ten four
sixty
six ten
fifteen
ten five
seventy
seven ten
sixteen
ten six
eighty
eight ten
seventeen
ten seven
ninety
nine ten
eighteen
ten eight
one hundred
one hundred
nineteen
ten nine


twenty
two ten



Jika Anda lihat dengan cermat struktur bahasa untuk membaca sebuah bilangan. Sistem penghitungan Cina sepertinya lebih masuk akal-menurut pendapat saya - ini menetapkan dasar penjumlahan dan dasar dari perkalian. Mereka belajar bagaimana menambahkan dan berkembang saat mereka belajar bagaimana menghitung bilangan dengan tepat. Mari kita lihat lagi contoh di bawah ini.

ten one
10 + 1
eleven (11)
three ten
3 x 10
thirty (30)



Sepertinya jenius, bukan? Paham kan ?? Hehehe..

NAMUN,.......

Ini tidak benar-benar rahasia Cina untuk menjadi Genius Matematika. Ayo, mari kita tidak menyalahkan sistem kita sendiri! Hehe.. :D

Saya pernah berbincang-bincang dengan beberapa orang Cina keturunan dalam hidup saya. Tidak semua dari mereka dibesarkan di Cina namun tentu tumbuh dalam membesarkan Cina oleh orang tua mereka. Butuh waktu lama sebelum seseorang meneteskan cahaya terang, "Habis Gelap Terbitlah Terang".

Kita belajar Matematika dengan logika. Semuanya adalah tentang logika dan akal sehat. Ayahku yang dulu seorang penjaga SD, terus memberitahu saya sejak duduk di bangku SD, "Fokus pada pemahaman logika di balik masalah bukan hanya menghafal!" Tegas beliau.

Sebenarnya kita dituntut oleh sebuah kurikulum, entah itu CBSA, KTSP, atau sebagainya untuk dapa membuat peserta didik mampu menerapkan pengetahuannya di kehidupan nyata mereka. Sekarang kita berfikir kembali, sebenarnya matematika itu untuk kehidupan nyata ataukah kehidupan nyata untuk matematika. Kita sering mendengar bahwa " Bawalah anak didik ke kehidupan nyata" atau sebaliknya " Bawalah kehidupan nyata ke dalam matematika anak". Manakah yang paling tepat untuk hal ini ??? Memang susah untuk dijelaskan. Namun pada dasarnya keduanya merupakan peran utama dalam belajar matematika. Seperti halnya orang-orang cina yang telah merekonstruksi keduanya ke dalam matematika. Mereka tidak genius, tapi mereka cerdas.

Penekanan pada konsep, tanpa adanya perhitungan faktanya merupakan sesuatu yang mengganjal dalam belajar matematika. Itulah sebabnya kita semua mulai belajar Matematika dengan gambar dan cerita dari angka murni. Satu ditambah satu bukan hanya 1 + 1 namun Bagaimana membantu anak dalam belajar matematika, bukan sekedar sistem transfer informasi. Salah satun cara membantu anak dalam belajar matematika adalah dengan membawa mereka kita kedalam sebuah aktivitas nyata, kemudian dari aktivitas nyata itulah mereka kemudian akan mengenal dan bagaimana memahami serta mencari solusi dari masalah matematika yang mereka hadapi .

Aktivitas belajar mereka adalah bagian dari kehidupan nyata mereka. Caranya adalah buatlah bahasa anda menjadi nyata, "Anda memiliki satu apel dan seorang teman memberikan Anda satu apel lagi." Itulah yang akan menjadikan mereka selalu memiliki pemecahan masalah pertanyaan dalam bentuk apapun. Bagian yang bisa menjadi bagian tersulit adalah justru ketika anak didik tahu bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan lain karena mereka hafal rumus tapi pemikiran mereka semua akan kusut ketika meraka melihat masalah dalam 5 soal yang Kita berikan. Memahami, bukan hanya menghafal. Logika lah yang utama dalam matematika. Menurut saya, beginilah rumus total Matematika :

Pemahaman Masalah + Teknik Pemecahan = Jawaban yang benar


Jika Anda memahami masalah, kemudian mencari solusinya yang tepat adalah jauh lebih mudah ketimbang bagaimana anda harus mencari benar dan salahnya. Dengan memahami, saya percaya kita semua milikinya.


Catatan: bagi mereka yang sedang menunggu obat ajaib Matematika, bersabarlah untuk selamanya. hehehehe . . . ^ _ ^


Dan bukankah semua masalah memiliki solusi? Tentu saja, semuanya memiliki solusi. Jika Anda tidak dapat memecahkan masalah, itu berarti bahwa masih ada sesuatu yang tersisa untuk dipahami, maka pahamilah, suatu saat anda akan menemukan jawabannya. Jika Anda tidak dapat memecahkan masalahnya, mungkin itu berarti bahwa ada solusi lain, mungkin Teknik Pemecahan kurang benar, jangan menyerah, mari kita pikirkan lagi.

Sama halnya dalam matematika, sesuatu masalah dalam matematika pasti ada jalannya, maka buatlah peserta didik Anda memahami akan hal itu. Tok, jika memang benar tidak ada solusinya dan tidak ada jawabannya, maka Andalah yang SALAH, ..

Sekedar celotehan iseng,,, :

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG NAMANYA MURID YANG BODOH, YANG ADA HANYALAH GURUNYA YANG BODOH.

OKELAH, KALAU BEGITU, AKU AKAN TERUS MENJADI SEORANG MURID AGAR TIDAK DIKATAKAN BODOH. .. :D


Salah khilaf mohon maaf, semoga artikel ini bermanfaat.
TTD,

ADMINISTRATOR #1
Previous
Next Post »

1 comment

  1. Mantappp artikelnya.... Bagussss... :D
    Semangat pak guruuuuuu.. :D

    ReplyDelete

Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.