Metode Pembelajaran Ceramah

January 10, 2010
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya.

Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa,

mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.


1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah

Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan.

Ceramah merupakan metode yang 'murah' dan 'mudah' untuk dilakukan.

a. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatanyang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atauperagaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suaraguru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.

b. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknyaoleh guru dalam waktu yang singkat.

c. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.

Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perluditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.

d. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnyakelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.

e. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebihsederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam,atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapatmenempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudahdapat dilakukan.


Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:

  1. Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbataspada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang palingdominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya,sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yangdikuasai guru.
  2. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
  3. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
  4. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberikesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya,semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.

2. Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah

Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:

a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:

1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.

2) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.

3) Mempersiapkan alat bantu.


b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:

1) Langkah Pembukaan.

Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukanoleh langkah ini.


2) Langkah Penyajian.

Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarahpada materi pembelajaran yang sedan g disampaikan.


3) Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.

Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswatetap mengingat materi pembelajaran. Perlu diperhatikan, bahwa ceramahakan berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya jawab,tugas, latihan dan lain-lain. Metode ceramah itu wajar dilakukan bila: (a) ingin mengajarkan topik baru, (b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa, (c) menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak.

Update Desember 2011 :

Metode ceramah ialah suatu cara pemberian pelajaran dengan penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru dalam kelas. Walaupun guru masih dapat menggunakan alat-alat peraga namun yang pokok disini ialah berbicara. Peranan murid dalam metode ceramah ialah : mendengarkan dengan teliti serta mencatat pokok-pokok pelajaran yang dikemukakan oleh guru (DEPDIKBUD,1996:14).
Tujuan metode ceramah adalah menyampaikan bahan yang bersifat informasi (konsep, pengertian-pengertian, prinsip-prinsip) yang banyak dan luas serta untuk penemuan-penemuan yang langka dan belum meluas. Secara spesifik metode ceramah bertujuan untuk:

  1. Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produk ceramah yaitu bahan tulisan peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar melalui bahan tertulis hasil ceramah guru

  2. Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan penting yang terdapat dalam isi pelajaran

  3. Merangsang peserta didik untuk belajar mandiri dan menumbuhkan rasa ingin tahu dalam diri pebelajar

  4. Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara gamblang dan menyinggung penjelasan teori dan prakteknya

  5. Sebagai langkah awal untuk metode yang lain dalam upaya menjelaskan prosedur yang harus ditempuh peserta didik, misalnya sebelum sosiodrama peserta didik diberikan penjelasan tentang peran-peran dan sebagainya (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999: 117).

a) Alasan penggunaan metode ceramah
Daya tahan anak untuk mendengarkan suatu ceramah sebenarnya sangat terbatas. Jika hal ini rnenjadi kebiasaan guru sehari-hari di sekoah, maka akan membentuk kebiasaan perilaku yang tidak menguntungkan bagi perkembangan anak, seperti kurang responsif, sulit mengajukan pendapat dan pasif. Alasan digunakannya metode ceramah harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, misalnya karena:

  1. Anak benar-benar memerlukan penjelasan, misalnya karena bahan baru atau guna menghindari kesalah pahaman
  2. Benar-benar tidak ada sumber bahan pelajaran bagi peserta didik
  3. Menghadapi peserta didik yang banyak jumlahnya dan bila menggunakan metode lain sukar diterapkan
  4. Menghemat biaya, waktu dan peralatan (Mulyani Sumantri dan Johar permana, 1999: 118).

b) Kekuatan metode ceramah

  1. Murah, efisien dalam pemanfaatan waktu dan menghemat pendidikan dengan seorang guru yang menghadapi banyak peserta didik
  2. Mudah dalam arti materi dapat disesuaikan dengan keterbatasan waktu, karakteristik peserta didik tertentu, pokok permasalahan dan keterbatasan peralatan serta dapat disesuaikan dengan jadwal guru terhadap ketidak tersediaan bahan-bahan tertulis
  3. Meningkatkan daya dengar peserta didik dan menumbuhkan minat belajar dari sumber lain
  4. Memperoleh penguatan bagi guru dan peserta didik yaitu guru memperoleh penghargaan, kepuasan dan sikap percaya diri dan peserta didik atas perhatian yang ditunjukkan peserta didik dan peserta didik untuk pun merasa senang dan menghargai guru bila ceramah guru meninggalkan kesan dan berbobot
  5. Ceramah memberikan wawasan yang luas daripada sumber lain karena guru dapat menjeiaskan topik dengan mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999: 118).

c) Kekurangan metode ceramah

  1. Dapat menimbulkan kejenuhan kepada peserta didik apalagi bila guru kurang dapat mengorganisasikannya
  2. Menimbulkan verbalisme pada peserta didik
  3. Materi ceramah terbatas pada apa yang diingat guru
  4. Merugikan peserta didik yang lemah dalam keterampilan mendengarkan
  5. Menjejali peserta didik dengan konsep yang belum tentu diingat terus
  6. Informasi yang disampaikan mudah usang dan ketinggalan jaman
  7. Tidak merangsang perkembangan kreativitas peserta didik
  8. Terjadi proses satu arah yaitu dari guru kepada peserta didik (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999: 119).

Download disini :

Mulyani dan Johar Permana. 1999. Administrasi Pendidikan di Sekolah. Malang: Andi Offset.

Tag :

Artikel Pendidikan Strategi Pembelajaran model pembelajaran IPTEK Info Pendidikan Downloads Trik Sukses Mengajar Kisah Religi Kumpulan Kisah-kisah Keteladanan World News and Science Media Pembelajaran Religi Download RPP dan Silabus KTSP SD Download RPP Kooperatif Download RPP PAKEM Download RPP SD Lengkap Download RPP TEMATIK Download RPP TGT Blogger Review Download PTK Download RPP CTL Media Pembelajaran Flash Science Technology Society Artikel Feature Matematika Perhitungan KKM About Me Acer murah Administrasi Adsense Asuransi Pendidikan BOS Bahan Ajar Belajar Blog Belajar Flash Cara belajar matematika untuk Anak Cari uang di Internet. Contact Us Contoh KTSP Contoh PTK Dana BOS Download KTSP Download Makalah Download kumpulan Soal IPA SMA/MA Gaji Guru Terbesar Gaji Guru Terbesar Di Dunia Gaji guru besar Gayus Hakekat seorang guru Hp murah Iklan Indonesia Java International Destination Indonesia vs malaysia Jumlah Gaji guru Dunia KKM Kata Kerja Operasional Kemampuan Otak Kesulitan belajar membaca dan cara mengatasinya Komputer Terbesar dan Tercepat Korupsi. Kurikulum Lagu Gayus Tambunan Lain-Lain Langkah-langkah Model Pembelajaran Cooperative Script Langkah-langkah Model Pembelajaran Example Non Example Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture Laptop murah Makalah Makalah BNSP Markas LPMP Mata Kuliah Matematika untuk Anak Metode Pembelajaran Ceramah Metode Pembelajaran Diskusi Metode Pembelajaran Membaca Metode Tanya Jawab Model Inkuari Mutu Pendidikan Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Pendekatan Pengaruh IPTEK Pengembangan Kurikulum. Pengembangan bahan ajar Pengenalan Adsense Pemula Permainan Sekolah Dasar Petunjuk Pembuatan PTK River Underwater ( Great Place In the World) SOAL UASBN 2009/2010 Silklus Belajar Solusi dampak Iptek Tabungan Pendidikan Tambunan Tukar Link VGA driver Support PES 2010. Video blackbarry murah guru pendidikan di malaysia

Previous
Next Post »
0 Komentar

Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.