Demikian dikemukakan Menteri Agama Dr Muhammad Maftuh Basyuni kepada wartawan di operation room Depag Pusat Jakarta, Kamis (15/1/2009). Didampingi Sekjen Bahrul Hayat, PhD dan Dirjen Pendidikan Islam Prof Dr Mohammad Ali menjelaskan tentang pembangunan pendidikan Islam.
Menag memaparkan, unit cost beasiswa siswa miskin MI (Madrasah Ibtidaiyah) adalah Rp360.000; unit cost miskin MTs (Madrasah Tsanawiyah) Rp720.000; unit cost MI anak PNS Gol I, II, dan tamtama TNI/Polri Rp250.000; unit cost siswa MTs anak PNS Gol I, II, dan Tamtama TNI/Polri Rp350.000.
Unit cost siswa miskin MA (Madrasah Aliyah) Rp 760.000; unit cost siswa MA anak PNS Gol I, II, dan tamtama TNI/Polri Rp700.000, unit cost siswa MA daerah terpencil/tertinggal Rp1,2 juta, unit cost untuk santri berprestasi Rp3 juta dan unit cost untuk mahasiswa Indonesia di luar negeri Rp15 juta.
Menag mengatakan, pada tahun 2009 sesuai dengan peningkatan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN, anggaran pendidikan yang dikelola Depag juga mengalami peningkatan menjadi Rp23 triliun. "Anggaran tersebut juga meliputi belanja pegawai, guru, dan dosen," jelasnya.
Dibandingkan tahun 2008, kata Maftuh, anggaran pendidikan di Depag jauh lebih kecil yaitu sebesar Rp7,9 triliun. Sedang pada tahun 2007 sebesar Rp6,6 triliun, tahun 2006 sebesar Rp4,8 triliun dan tahun 2004 hanya sebesar Rp2 triliun.
"Pada tahun 2009 ini, Depag akan merehab semua ruang kelas belajar yang rusak pada Madrasah Ibtidaiyah yang jumlahnya mencapai 24.650 ruang kelas dengan unit cost per ruangan Rp92,5 juta," ungkap Maftuh.
Menag juga memaparkan, jumlah total lembaga pendidikan Islam mulai jenjang pendidikan anak usia dini hingga jenjang perguruan tinggi pada tahun 2008 mencapai 85.911 lembaga dengan total peserta didik 11.531.028 orang.
Adapun kontribusi terhadap Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan nasional mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008, APK MI/Salafiyah ULa mencapai 16 persen, APK Mts/Salafiyah Wustha mencapai 23 persen, dan APK MA mencapai 7,51 persen.
Dirjen Pendis Mohammad Ali menambahkan, beasiswa yang akan diterima para siswa tidak dalam bentuk buku atau barang, tapi dalam bentuk uang atau personal cost.
(//mbs)okezone.com
0 Komentar
Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.