Tips - Tips Kepemimpinan

September 09, 2011
Wah, lama ga posting nih. Kali ini mau posting yang berbeda, masalah kepemimpina - The Leadership - wow keren namanya, hehhe. Kepemimpinan ??? Duh, mimpin diri sendiri aja susah, kok mau mimpin orang lain. Ya usah, dari pda cuma melongo, lebih baik yuk kita belajar sama sama deh. Start At Here !!!!!!!!!!

Dibawah ini adalah beberapa artikel yang udah di kumpulkan dari beberapa blog/web. Tapi sayang setelah kami cari lagi blog/web nya ga ditemukan, mohon bantuannya kalo dah pernah baca silahkan sebutkan dari mana artikel ini berasal,, ( hehe, kaya tebak-tebakan aza)  sippp,, kita mulai aza dah ..


Tips Menjadi Pemimpin Handal 03,
tips (berupa cerita biar gampang diingat ) yang satu ini layak untuk dipertimbangkan untuk MENUNJANG KEPEMIMPINAN anda. Alkisah …. Perusahaan mobil ternama “Ford” pimpinan Henry Ford pernah mendatangkan accounting public untuk meng-audit perusahaannya. Setelah semua pekerjaan auditing selesai, sang accounting pun melaporkan hasilnya kepada Henry. “Semua tidak ada masalah Pak Henry, cuman ada satu hal yang mengganjal pikiran saya semenjak saya datang kesini sampai sekarang” kata sang akuntan. “Apa yang membuatmu risau???” tanya Henry. “Ada seorang karyawan (sebut saja jimgun) anda (sambil menunjuk kearah sebuah kantor di pojok ruangan) yang dari tadi kerjanya hanya duduk santai dengan kaki diletakkan diatas meja, menurut saya: ini adalah suatu pemborosan uang, tenaga, waktu, dan lain-lain dari perusahaan Ford. Saran saya, orang seperti ini sebaiknya dipecat saja.” jawab sang akuntan. Beginilah kira-kira reaksi Henry Ford menanggapi komentar sang akuntan : “Ford pernah mendapatkan laba yang sangat besar karena inovasi dan ide yang sangat kreatif dari jimgun, dan saya kira saat mendapatkan inovasi / ide tersebut, kurang lebih seperti inilah posisi jimgun dulu“ 
Sumber Cerita : Anthony de Mello (Doa Sang Katak Jilid 1) 

Moral dari Cerita : Sebagai Pemimpin yang handal, sangat diharamkan dalam KEPEMIMPINAN jika seorang staf (apapun jabatannya) dengan sengaja / tidak, dibatasi hak/kewajibannya. Biarkanlah mereka bebas hidup dalam inovasi dan ide yang kreatif. Hal ini didukung pula oleh pendapat pakar bisnis Tanadi Santoso (pengisi rubrik bisnis disalah satu koran swasta di Surabaya) bahwa dari lelucon / bercanda / bermain bersama / berpergian bersama antar staf / pimpinan akan muncul ide-ide gila yang inovatif dan kreatif. (Sumber Koran Radar Surabaya, 21/22 Mei 2007 rubrik Business Wisdom – Halaman 5 Bagian Bawah) Tapi kebebasan tetap ada batasannya right . So, semua kembali ke laptop anda sebagai seorang PEMIMPIN. 3… 

Tips Menjadi Pemimpin Handal 04

Tips Kepemimpinan kali ini adalah Mau Belajar dari Bawahan , lucu juga jika mengingat inspirasi yang saya dapat untuk menulis tips menjadi pemimpin handal 20. Kebetulan waktu itu lagi di salah satu ruang tunggu Rumah Sakit swasta terkenal di Surabaya. Jam dinding ruang tunggu menunjukkan pk 01.30 dini hari….Saat itu ada 2 orang petugas kebersihan yang bergantian bahu membahu membersihkan lantai ruang tunggu dan area di sekitar ruang tunggu. Mereka dengan ramah nya menyapa saya … saya pkir hebat juga ni Rumah Sakit sampai-sampai petugas kebersihan pun tahu betul konsep penjual jasa, yaitu cemberut tersenyum, galak ramah, picik tulus tidak dibuat-buat Tidak lama setelah mengalami keramahan sang customer service sejati tersebut, lewat seorang suster perawat dengan langkah pasti dan tegas …. waktu melewati petugas kebersihan tadi, suster perawat tersebut menanyakan beberapa hal kepada mereka lalu berjalan lagi menuju ruangan yang melewati depan ruang tamu. Karena suasana mencekam sepi dan tidak ada orang lain selain saya di ruang tamu, tentu saja suster perawat tadi melihat saya dan terus berbelok memasuki ruangan yang dituju. Kehendak hati ingin menyapa, tapi melihat tatapan matanya yang dingin, disiplin dan tegas apalagi kita hanya bertatap muka 1 detik aja membuat saya sungkan untuk menyapa Perasaan ingin tahu benar-benar menggelitik saya waktu itu , segera saja saya beranjak dari tempat duduk dan berjalan kearah petugas kebersihan yang dari tadi masih asyik dengan pekerjaannya Pertanyaan saya cuma 1 kepada para petugas kebersihan tersebut. “Apakah yang baru saja lewat tadi itu KEPALA / PEMIMPIN PERAWAT di Rumah Sakit ini?”, mereka serempak menjawab galak ramah “iya, betul pak.” Jika anda bertanya-tanya mengapa saya bertanya demikian…. ini jawabannya, ternyata tepat sekali dugaan saya kalau yang lewat tadi adalah seorang Pemimpin yang saya soroti disini bukan masalah tegas, disiplin yang ditunjukkan oleh sorotan mata Suster Perawat tadi melainkan bagaimana dia mempraktekkan Customer Service seperti yang ditunjukkan dengan baik oleh para petugas kebersihan Mudah-mudahan Suster Perawat tersebut membaca tulisan mengenai Gengsi Kepemimpinan dan belajar dari bawahannya (baca: petugas kebersihan). Semoga cerita ini dapat menjadi inspirasi kepemimpinan anda… 4…. 

Tips Menjadi Pemimpin Handal 05
Tips menjadi pemimpin handal kali ini berbicara khusus tentang pentingnya percaya diri yang cukup dalam hal kepemimpinan. Percaya diri yang cukup untuk seorang Pemimpin akan menjadi modal yang bagus untuk melakukan tindakan kepemimpinan, mis: mengambil keputusan, tegas terhadap apapun, tidak ragu menjalani apapun, manajemen tim, motivasi dan lain sebagainya. Selain itu kepercayaan diri seorang pemimpin akan berimbas sejajar dengan kepercayaan diri dari “anggota organisasi yang dipimpin”, maka tentu saja modal uang “percaya diri” adalah mutlak harus dimiliki oleh seorang Pemimpin Handal. Jika percaya diri yang cukup adalah modal utama untuk menggaet lawan jenis menjadi Pemimpin handal, bagaimana cara meningkatkan kepercayaan diri? Jika pertanyaan anda sama, maka seminar / kursus / workshop / sekolah yang bertemakan kepribadian / percaya diri adalah jawabannya…… karena saya tidak ingin makan lahan tetangga sesuai dengan tema blog ini, “area” saya adalah Leadership / kepemimpinan Yang saya tahu pasti adalah, percaya diri atau apapun masalah (khususnya bidang kepemimpinan) yang mungkin anda hadapi, kuncinya terletak di dalam diri anda sendiri bukan orang lain 5… 


Tips Menjadi Pemimpin Handal 06

Tips kepemimpinan kali ini lebih menyoroti tentang penyakit-penyakit tidak berbahaya yang dapat / sering menjangkiti para pemimpin handal Diolah dari salah satu email di Mailing List resonansi (dengan subyek asli Sukses & Arogansi) : Seorang CEO dari perusahaan Fortune 100 mengatakan, “Success can lead to arrogance. When we are arrogant, we quit listening. When we quit listening, we stop changing. In today’s rapidly moving world, if we quit changing, we will ultimately fail.” (Sukses bisa membuat kita jadi arogan. Saat kita arogan, kita berhenti mendengarkan. Ketika kita berhenti mendengarkan, kita berhenti berubah. Dan di dunia yang terus berubah dengan begitu cepatnya seperti sekarang, kalau kita berhenti berubah, maka kita akan gagal). Pembaca, itulah sisi negatif dari kesuksesan, yakni arogansi. Arogansi muncul saat seseorang merasa diri paling hebat, paling luar biasa, dan paling baik dibandingkan dengan yang lainnya. Penyakit mental ini bisa menjangkiti apa dan siapa saja, mulai dari organisasi, produk, pemimpin, sampai orang biasa. Khusus pada tulisan ini, kita akan membicarakan soal manusianya. Orang sukses lalu bersombong ria sebenarnya patut disayangkan. Bayangkan saja, saat berjuang keras menggapai kesuksesan, mereka begitu terbuka untuk belajar. Mereka mau mendengarkan. Mereka mau berjerih payah, berani hidup susah, dan mengorbankan diri. Bahkan, mereka tampak sangat ‘merakyat’ hidupnya. Akan tetapi, itu dulu. Sayang sekali, saat kesuksesan datang, mereka lupa diri. Mungkin dia akan berkata, “Saya sudah berhasil mencapai yang terbaik. Sekarang, Andalah yang harus mendengarkan saya. Saya tidak perlu lagi mendengarkan Anda.” Hal itu diperparah lagi ketika mereka dikelilingi oleh para ‘yes man’ yang tidak berani angkat bicara soal kekurangan orang ini. Hal ini membuat orang itu semakin ‘megalomania’ , pongah, angkuh, dan egois. Ia terbelenggu oleh kesuksesannya sendiri. Ia tidak pernah belajar lagi. Saya teringat dengan seorang klien saya. Sebagai seorang pebisnis, dia menceritakan susah payahnya membangun bisnisnya. Cerita yang mengharukan sekaligus heroik ketika dia harus tidur di kolong jembatan saat tiba di Jakarta ketika remaja. Dengan susah payah dia merangkak dari bawah untuk bertahan hidup. Menikah tanpa uang sepeser pun. Hidup di rumah kontrakan kecil. Akan tetapi, dia tidak patah arang. Dia mengamati cara kerja orang sukses, mencontoh, dan memodifikasi sendiri produknya. Sekarang, dia pun berjaya. Tiga pabrik besar ada di genggamannya. Namun, sayang sekali. Perusahan itu sedang diterpa badai masalah internal. Pemicunya tak lain adalah sikap pemimpin yang arogan. Dia otoriter dan antikritik. “Kalau saya bisa, kalian juga harus bisa,” katanya pongah. Dia pun menolak ide-ide baru. Dia mengelola perusahaan dengan serampangan. Turn over karyawan pun tinggi. Sisanya hanya kelompok para ‘penjilat’ yang tidak berani melawan. Dia menginginkan anak buahnya di-training. Padahal, dia sendiri yang perlu up date diri dengan training. Arogansi bisa menghampiri siapa saja. Termasuk seorang pendidik, guru, dosen, yang tiap hari memberi suatu bagi orang lain. Saat menjalani kursus panjang di Inggris, saya pernah mendengar kisah tentang seorang trainer yang begitu arogan. Dia sempat membuat banyak orang berdecak kagum. Buku-buku best seller pun lahir di tangannya. Akan tetapi, arogansi membuatnya ‘dibuang’ dari komunitas di negaranya. Celakanya, sang trainer menyalahkan para rekannya. Dia pun dikelilingi oleh mereka yang selalu berkata ‘ya’ padanya. Dari situ, kita belajar banyak untuk hati-hati. Kesuksesan jangan membuat kita arogan dan cenderung self centered serta tidak mau mendengarkan orang lain. Dunia begitu mengenal sosok Mao, Hitler, ataupun Stalin. Mereka berjuang dari basis bawah menuju pucuk kepemimpinan. Mereka pun berjuang untuk perubahan di masyarakatnya. Idealisme mereka sangat luar biasa. Orang pun dibuatnya kagum. Namun, mereka lupa daratan ketika sukses. Mereka memonopoli kebenaran tunggal alias antikritik dan antipembaruan. Mereka memimpin dengan tangan besi. Korban pun bergelimpangan dari tangannya. Begitu juga dalam sejarah bisnis. IBM yang begitu besar dan terkenal pernah mengalami kemerosotan saat arogansi membekap sikap dan pikiran para pemimpin mereka. Sejenak setelah membaca artikel diatas dari milist resonansi, saya langsung teringat dengan salah satu Pemimpin organisasi pendidikan ternama di Surabaya, dimana beliau dikenal cukup handal dalam memimpin karena diriwayatkan memiliki segudang pengalaman di berbagai macam organisasi, lulusan luar negeri yang briliant dengan gelar seabrek. Pertanyaan retorika nya (tidak perlu jawaban) : Mengapa saya menjadi ingat beliau setelah membaca artikel sukses dan arogansi ? Waspadalah dengan 2 hal diatas (kesuksesan & arogansi) karena hanya orang-orang sukses beriman sajalah yang dapat mendeteksi – mencegah / menghindari penyakit mematikan ini Semoga artikel kepemimpinan kali ini dapat menginspirasi anda tentang penyakit berbahaya / mematikan dari seorang Pemimpin Handal (khususnya) atau seorang manusia (umumnya). Dan semoga saya dan anda dapat menemukan kesuksesan yang kamuflase sejati. 6… 



Tips Menjadi Pemimpin Handal 07

Tips Kepemimpinan kali ini fokus kepada soft skill dari masing-masing SDM dalam organinsasi. Hati-hati bagi anda yang memiliki rekanan kerja / sahabat / teman / atau apapun posisinya yang memiliki sifat yang menurut anda “kurang baik” meskipun “teman nakal” anda tersebut tidak secara langsung merugikan anda.Untuk memudahkan mengerti tips kali ini, berikut ilustrasinya : Pada suatu hari, sebuah keputusan dalam organisasi diambil secara tidak adil oleh Pimpinan. Sebut saja si gunawan salah satu anggota organisasi yang menjadi korban pembunuhan dari ketidak adilan putusan tersebut. Di lain pihak, anggota lain sebut saja jimmy merasa “beruntung” karena dia bukan yang menjadi korban. Percaya tidak percaya, menurut pengalaman dan pengamatan perilaku berorganisasi, jimmy sebagai pihak yang mengganggap dirinya beruntung karena bukan menjadi korban, seharusnya mulai berhati – hati jika mempunyai pimpinan seperti itu. Jika saat ini bukan dia yang menjadi korban, maka suatu saat, pelan tapi pasti dia akan menjadi “korban” berikutnya oleh pimpinan tersebut. Demikian juga untuk anda para pemimpin yang menjumpai anggota anda berperilaku organisasi yang buruk, segeralah ambil tindakan untuk membunuh nya perilaku tersebut (mis: dengan memberikan teladan, perspektif2 hidup, dsb) sebelum perilaku tersebut memakan korban-korban lainnya khususnya anda sendiri - Di dunia ini - - Tidak ada yang abadi - - Tidak ada yang sejati - - Yang ada hanya kepentingan pribadi - ** jimgun ** Jadi jangan terlalu naif untuk percaya atau membeberkan segala rahasia besar anda / organisasi terhadap siapapun ….. siapapun Believe me my story is straight Setelah cukup lama merenungkan berbagai macam hal, akhirnya saya memberanikan diri untuk menulis Tips Kepemimpinan yang ke-16. Tips kali ini boleh dikatakan termasuk kategori Jurus Kungfu Tingkat Tinggi yang pernah saya tulis kurang lebih 1 tahun lalu . Agak berbeda dengan tips-tips kepemimpinan sebelumnya, tips kali ini mempunyai keampuhan yang sangat hebat sekaligus dibarengi dengan resiko yang sangat besar jika anda salah menerapkan jurus kungfu ini Dengan membaca tips kali ini, diharapkan anda dapat mengambil hikmah dari jurus kungfu ini dan bagaimana harus bersikap jika terkena jurus ini oleh Pemimpin anda Tips kali ini akan berbicara mengenai Purity (pemurnian) di dalam organisasi yang saudara Pimpin. Untuk dapat mengerti arti Purity / pemurnian yang saya maksud. Coba simak deh cerita berikut ini … Pada suatu hari, di sebuah desa yang terpencil dan jauh dari keramaian kota terdapat organisasi Karang Taruna (KarTar) “IsoLo” yang cukup terkenal karena kreatifitas dan inovasi yang dari para anggotanya. Tetapi seiring berjalannya waktu, proses regenerasi otomatis terjadi ….. Boleh dikatakan hampir semua anggota termasuk jajaran pengurus KarTar mengalami proses regenerasi. Proses regenerasi ini akhirnya membawa jimgun seorang pemuda yang tinggal dan besar di kota besar untuk memimpin KarTar IsoLo di desa. Dengan masuknya jimgun di jajaran pengurus, membuat sebagian penduduk desa menjadi optimis terutama sang Kepala Desa. “Semoga KarTar kita ini dapat semakin jaya dan maju”, demikian harapan yang disampaikan Kepala Desa kepada KarTar IsoLo khususnya para pengurus barunya. Hari berganti hari…. berganti minggu…. berganti bulan….. KarTar IsoLo pun telah melalui berbagai macam kegiatan, yang membuat jimgun mulai mengerti kondisi KarTar IsoLo. Jimgun juga menyadari bahwa ternyata tidak semua anggota nya mempunyai loyalitas yang tinggi kepada KarTar. Ada yang bekerja asal-asalan, kurang profesional, dsb. Menyadari hal tersebut, Jimgun mulai mengambil sikap untuk “menyingkirkan” orang-orang yang dianggap kurang loyal terhadap organisasi dengan menggunakan jurus kungfu tingkat tinggi dalam dunia kepemimpinan / leadership yaitu Purity / Pemurnian organisasi. Jimgun mulai menerapkan kebijakan yang ketat terhadap anggotanya, menambah beban tanggung jawab, menuntut sesuatu yang lebih dari anggotanya tanpa memberikan upah tambahan, dan lain sebagainya. Intinya, Jimgun ingin membuat anggota baik yang loyal / kurang loyal merasa tidak nyaman dengan kondisi organisasi saat ini. Seiring berjalannya waktu, akhirnya proses pemurnian ini mulai menampakkan hasilnya. Demo dan protes akan kebijakan pengurus mulai muncul, konflik internal antara pendukung setia pengurus KarTar dan anggota yang tidak mendukung mulai ramai. Pemurnian ini mulai menampakkan hasilnya dengan adanya beberapa anggota KarTar yang mengundurkan diri. Dan hal ini akan terus berlangsung sampai benar-benar didapatkan anggota-anggota yang masih tinggal. Anggota inilah yang “dianggap” masih mempunyai loyalitas tinggi kepada organisasi. Sehingga besar harapan Jimgun untuk bersama anggota loyal memajukan organisasi KarTar IsoLo. 
Resiko kecil BESAR juga akan dihadapi bagi Pemimpin yang berani menggunakan jurus ini, seperti : 
• Pemimpin akan memulai kembali untuk membangun Organisasi seperti sedia kala karena banyaknya anggota (bisa anggota loyal / kurang loyal) yang mengundurkan diri. Justru jika banyak anggota loyal berubah menjadi kurang loyal dan mengundurkan diri …. ini adalah resiko yang harus disesali dihadapi oleh para Pemimpin. 
• Ada anggota yang masih berada di dalam organisasi dan memiliki antipati terhadap organisasi tetapi tidak bisa keluar organisasi karena ketidakmampuan atau hal yang lain Hal ini seperti duri dalam daging / virus yang dapat menggerogoti organisasi dari dalam. Masih ingat artikel kepemimpinan saya yang membahas mengenai pentingnya memperhatikan masalah internal organisasi. 
• Pemimpin menjadi seseorang yang sangat tidak disukai oleh anggota yang tidak loyal. Jika diatas adalah resiko, maka Keampuhan dahsyat dari Jurus Kungfu Kepemimpinan Purity/Pemurnian adalah : 
• Berhasil menyaring anggota-anggota yang tidak loyal. 
• Berhasil membuat anggota tidak loyal mengundurkan diri sehingga tidak perlu pesangon . 

Tips bagi anda yang mungkin justru sedang terkena jurus ini : 
• Introspeksi diri apakah anda termasuk anggota yang loyal / tidak. 
• Jika termasuk yang loyal, ya…. ngikut aja apa maunya bos . 
• Jika termasuk yang tidak loyal, ada beberapa saran dari saya : 
o Coba sampaikan pendapat / argumen anda secara baik. Tetapi ingat, seorang Pimpinan tidak pernah benar salah !!! Jadi tidak perlu cara-cara keras !!! 
o Mulailah berpikir untuk berpindah organisasi jika mampu. 
o Berubahlah menjadi seorang entrepreneur dan menjadi Pimpinan atas diri anda sendiri. 
o Atau Tetap di dalam dengan segala konsekuensinya. Selamat mencoba dan semoga berhasil 7… 


Tips Menjadi Pemimpin Handal 08

Didalam suatu organisasi, banyak sekali jenis karakter dari anggotanya. Bagaimana jika ternyata semua salah satu atau beberapa dari anggota organisasi ternyata memiliki tanggung jawab yang super hebat payah dibandingkan yang lain. Padahal tanggung jawab yang dimiliki tiap anggota sangat diperlukan oleh sang Pemimpin untuk mengutak-atik team guna mengencangkan performance team….. berikut adalah tips untuk mengatasi keadaan seperti ini …. Jika anda seorang Pemimpin yang mengalami hal seperti keadaan diatas, maka tips menjadi pemimpin handal 18 ini sangat tepat anda baca untuk menjadi salah satu referensi anda dalam pengambilan keputusan Tips Kepemimpinan kali ini saya sebut dengan “consignment of responsibility” alias pelimpahan tanggung jawab. Jika anda seorang Pemimpin, justru orang – orang yang anda anggap mempunyai tanggung jawab kurang harus anda perbaiki dengan metode consignment of responsibility. Berikan dia tanggung jawab yang lebih dari biasanya untuk memastikan kepada dia bahwa anda masih percaya dan berharap banyak darinya. Niscaya dengan langkah pasti dia akan berterima kasih dan akan mengemban tugas sebaik mungkin bahkan akan bekerja yang terbaik dari yang pernah dia lakukan Tips ini dapat dilakukan dengan catatan, memang anggota anda tadi “masih dianggap layak” untuk “diperbaiki” tetapi jika tidak ya…. pecat aja berdayakan dia semaksimal mungkin. Misalnya, jika kecepatan mengetiknya cepat, maka beri dia tugas mengetik seluruh pekerjaan semua rekan satu kantor , ato jika kemampuan “ngecemes / berbicara” nya hebat, tempatkan dia di bagian marketing / customer service atau apalah yang cocok. Intinya berdayakan dia sekuat tenaga dia asal jangan sampai pingsan aja. semoga bermanfaat, 8… 

Tips Menjadi Pemimpin Handal 09

Menjadi seorang Pemimpin bukanlah perkara mudah, karena selain tanggung jawab yang berat, seorang Pemimpin sejati harus memiliki berbagai macam kemampuan tentang Kepemimpinan. Selain banyak hal tersebut diatas, hal penting lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang Kepemimpinan adalah “Gengsi Kepemimpinan”. Menurut fakta, semakin tinggi tingkat Kepemimpinan seseorang didalam organisasi, maka semakin tinggi-lah Gengsi dari Pemimpin tersebut. Atau jika menggunakan istilah statistik, tingkat Kepemimpinan berbanding lurus dengan Gengsi Kepemimpinan . Misalnya sebelum menjadi pemimpin, biasanya seseorang tidak memikirkan gengsi-nya untuk bertindak “bebas” (misalkan, duduk lesehan ditempat umum dengan teman-teman untuk merasakan nikmatnya rujak manis) Tapi setelah menjadi Pemimpin, seseorang harus berpikir 1000 kali untuk bertindak “bebas” seperti contoh diatas. Ketika ditanya alasannya, GENGSI / JAGA IMAGE (Jaim) menjadi alasan yang utama Yang menarik disini adalah, dengan “membunuh rasa Gengsi / Ja-Im nya”, para pemimpin handal justru mendapat dukungan yang sangat kuat yang dinamakan “People Power” . Efeknya, jika didalam organisasi, dukungan / loyalitas staf kepada Pemimpinnya sangat kuat, bukan tidak mungkin organisasi tersebut akan sangat mudah diarahkan ke arah yang lebih baik sesuai visi misi sang Pemimpin. Wow … Fantastis ! Jika begitu, mengapa masih banyak orang yang mengaku Pemimpin, tapi tidak mampu “membunuh Gengsi/ Ja-Im” nya sendiri? Atau mungkin orang – orang seperti ini lebih layak disebut sebagai Pimpinan daripada Pemimpin Bagaimana dengan metode Kepemimpinan anda sekarang? Apakah anda mengarah ke arah menjadi Pemimpin sejati atau justru kearah menjadi seorang Pimpinan dengan Gengsi dan Jaga Image yang berlebihan .



Previous
Next Post »
0 Komentar

Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.