Gagal Mengikuti Perintah
Perintah-perintah yang kita keluarkan dari perkataan maupun tindakan seorang guru merupakan nilai dasar yang ada di dlam kelas. Kadang-kadang perintah juga melibatkan manajemen fisik anak-anak dan objek tugas mereka, contohnya seperti ini :
Hentikan apa yang kamu lakukan , rapikan mejamu, dan setehnya lipat tanganmu di atas meja !
atau perintah - perintah lain yang menyangkut kegiatan belajar mengajar kita di dalam kelas, anda pasti paham.. :D
Mungkin kita perlu tahu juga bahwa, beberapa perintah juga memberikan informasi krusial yang bersifat mendasar terhadap aktivitas tertentu, dan ini bisa mencakup tingkat kinerja yang kuat dan memerlukan respon yang lebih besar dari perintah normal yang biasa kita lakukan, begini contohnya dikelas rendah :
Nak, hitung gambar -gambar itu bersama ibu ya, agar ibu tau berapa jumlah kue yang ada di gambar itu. Nah, bayangkan jika kamu memakannya, coret gambar kue yang telah kamu makan tadi. Jika sudah, yuk bantu ibu menghitung berapa sisanya ? Kalo sudah tuliskan lamabang bilangannya di papantulis ya.. :D
Nah, perintah diatas merupakan perintah yang simpel dan mudah , namun memerlukan tingkat pemahaman yang tinggi bagi anak usia kelas rendah. Perintah tersebut menghendaki muatan memori kerja yang cukup, bahkan bagi anak yang lebih tua ( - anak yang memiliki perkenbangan otak yang lebih dari anak seusianya) , Namun bagi anak yang memiliki memori kerja yang pas pasan, gangguan tersebut bisa terjadi, diantaranya ; lambat merespon, lambat memproses, maupun tidak paham sama sekali.
Saya pernah mengalami kejadian seperti itu, entah ini karena kesalahan saya atau bagaimana saya kurang tahu, begini :
Ketika saya memerintahkan kepada anak yang umunya memiliki memori kerja yang lebih, saya memerintahkan " Nak, Ambil pulpen merah yang ada di meja dekat dengan buku IPA, nanti antarkan pulpennya ke meja bapak, setelah bapak masuk ke kelas 6 ".
Ini jelas bahwa mereka tidak bisa menerima perintah dengan tingkat seperti itu, perkembangan anak juga mempengaruhi bisa tidaknya mereka menerima perintah dari gurunya. Memori kerja yang lebih pun tidak mampu menangkap perintah dengan rentetan yang panjang, apalagi seorang siswa yang memiliki kemampuan memori kerja yang lemah.
Nah , untuk membantu anak anak tersebut meningkatkan memori kerja mereka, maka perintah harus dipecah dan dibuat lebih pendek. itu intinya..,
Ga bermutu ya postingnya ??? hehehe,, kehabisan bahan nih...
langsung comment aza kalo ada tanggapan ya... ^_^
0 Komentar
Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.