Apakah Memori Kerja Itu ?

April 08, 2010

"Memori kerja " adalah istilah yang digunakan para psikolog untuk menyatakan kemampuan yang kita miliki untuk menyimpan dan memanfaatkan informasi di dalam pikiran dalam jangka waktu singkat. Memori kerja memberikan ruang kerja mental atau buku catatan yang digunakan untuk menyimpan informasi penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh kegiatan yang menggunakan memori kerja adalah "perhitungan di dalam hati". Misalnya bayangkan bahwa kita sedang berusaha mengalikan bilangan 43 dan 67 dalam situasi di mana kita tidak dapat menggunakan kalkulator atau mesin hitung lainnya ( pena dan kertas ). Untuk melakukan ini, kita terlebih dahulu harus menyimpan kedua bilangan tersebut di dalam memori kerja. Langkah berikutnya adalah menggunakan kaedah perkalian yang telah kita pelajari untuk memprosesnya di dalam memori kerja sehingga diperoleh suatu hasil akhir.


Proses ini membutuhkan beban yang cukup berat pada memori kerja ( beberapa kombinasi bilangan harus disimpan di dalam memori kerja selama jangka waktu yang di perlukan, dan isi memori kerja harus diperbaharui agar mencakup perhitungan bilangan kita saat kita melalui tahap-tahap perhitungan tersebut). Tanpa memori kerja, tidak mungkin melakukan jenis kegiatan mental yang rumit ini tanpa adanya tanpa adanya alalt untuk melakukan perekaman eksternal bilangan dan perhitungan tersebut. Contoh lain misalnya : mengikuti petunjuk seperti " saat anda melewati kantor sebelah kiri, segera belok kanan, kemudian menyebarang sampai pada tikungan tajam dan belok kanan setelah lampu merah". Contoh ini juga memerlukan memori kerja. Daftar urutan yang mungkin dapat diproses oleh memori kerja adalah pola kalimat/bilangan, panjang kalimat/ bilangan, misanya JKNVBTR akan sulit diingat ketimbang PERSETERUSAN, walaupun kalimat PERSETERUSAN tidak kita kenal karena tidak ada di dalam Bahasa Indonesia. Yang menarik adalah, jika momori kerja kelebihan data dalam pemrosesannya dengan waktu singkat, kita akan lupa, namun kita dapat menemukan pola sebab-akibat dari hal tersebut, yaitu : Besar kemungkinan kita lupa pada bagian tengah, misalnya untuk mengingat topi, berjalan, atap, itik, pohon, pisang, mobil, matahari. Ingatan mengenai bagian awal relative lebih kuat karena akibar dari pengulangan ( efek primer ). Sedangkan ingatan yang akurat juga terjadi di akhir kata ( efek kebaruan ), dan jika kalimat yang telah diucapkan dengan bunyi maka ingatan akan semakin akurat ketimbang hanya dengan membacanya.




ADMIN,
HARY VAN JAVA
PGSD BANJARMASIN ( DII-S1 )
SEMESTER IV


TENTANG SAYA, SILAHKAN KLIK DISINI



















Previous
Next Post »
0 Komentar

Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.