MASALAH, TEORI, DAN HUKUM PERKEMBANGAN (PSIKOLOGI PERKEMBANGAN USIA DINI )

March 24, 2010

MASALAH, TEORI, DAN HUKUM PERKEMBANGAN






1. Masalah Perkembangan

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang hidup dalam keadaan :

- Psikofisis, artinya manusia adalah makhluk yang hidup dalam kesatuan dua, secara jasmaniah dan rohaniah

- Sosio individual, artinya manusia adalah makhluk yang hidup dalam kesatuan dua, sosial dan individual

- Cultureligios, artinya manusia adalah makhluk yang hidup dalam kesatuan dua, dicipta (oleh Maha Pencipta) dan mencipta (kebudayaan)

Suatu perkembangan selalu melalui proses , mudah sekali mengerti. Tapi bagaimana proses ini berlangsung ada beberapa teori yang perlu kita ketahui. Teori yang tertua adalah yang diajukan oleh seorang psokologi jerman yang bernama Johann Friedderische Herbart, teorinya disebut Teori Asosiasi. disebut demikian karena Herbart berpendapat bahwa seluruh proses perkembagan itu diatur dan dikuasai oleh kekuasaaan hukum asosiasi. Terjadinya perkembangan adalah oleh karena adanya unsur-unsur yang berasosiasi; sehingga sesuatu yang bersifat simpel (unsur yang sedikit ) makin lama makin kompleks

Teori Gestalt (Wilhelm Wundt), para psikologi modern (dengan laboratorium psikologinya mengajukan reaksi terhadap teori Herbart). Mereka perpendapat bahwa proses perkembangan bukan berlangsung dari suatu yang simpel ke suatu yang kompleks, melainkan berlangsung dari suatu yang bersifat global (menyuluruh tetapi samar-samar) menuju semakin lama semakin jelas keadaannya , tampak bagian-bagian dari kesuluruhan itu. Jadi dari keadaan Gestalt ke struktur. Seperti halnya sepeda, (yang dapat dinaiki) adalah sesuatu Gestalt dari bagian-bagain yang masing-masing merupakan keasatuan: setir, roda, rantai, gir, dan sebagainya. Bila salah satu bagian kesatuan itu (roda misalnya) maka rusaklah Gestalt sepeda itu (tidak dapat dinaiki lagi)

Neo-Gestalt, (Kurt Lewin) menambahkan adanya proses stratifikasi dalam proses diferensiasi. Disamping adanya diferensiasi yang berlangsung terus, kelanjutan diferensiasi itupun berkembang setahap demi setahap

Teori sosialisasi (James Mark Baldwin), berpendapat bahwa proses perkembangan itu adalah proses sosialisasi dari sifat individualis. Baldwin terkenal dengan teori: Circulair Reaction. Ia berpendapat bahwa perkembangan sebagai proses sosialisasi, adalah dalam bentuk imitasi yang berlangsung denagn adaptasi dan seleksi. Adaptasi dan seleksi berlangsung atas dasar hukum efek (law of effect). Tingkah laku seseorang adalah hasil peniruan (imitasi). Kebiasaan adalah imitasi terhadap diri sendiri sedang adaptsi adalah peniruan terhadap orang lain

Teori Freudism (sigmund Freud), teori ini dapat dimaksudkan pula sebagai teori sosialisasi, ia menyusun teorinya atas empat asas yaitu : asas biologis, asas ketidakberdayaan, asas keamanan, dan asas eksplorasis

2. Teori Perkembangan

Suatu sistem pengertian atau konseptualisasi yang diorganisasikan secara logis, dan diperoleh melalui jalan (pendekatan) yang sistematis, biasa disebut sebagai teori, macam-macam teori perkembangan antara lain:

a. Teori Empirisme

Tokoh utama teori ini adalah Francis Bacon (Inggris 1561-1626) dan John Locke (Inggris 1632-1704), berpandangan bahwa pada dasarnya anak lahir ke dunia; perkembangannya ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan dan pengajaran. Pendidikan atau pengajaran anak pasti berhasil dalam usahanya membentuk lain dari teori ini adalah :

- Teori Optimisme (pedagogis optimisme) dengan alasan adanya karena teori ini sangat yakin dan optimis akan keberhasilan upaya pendidikan dalam membina kepribadian anak

- Teori yang berorientasi lingkungan (enviromentalisme), dinamakan demikian karena lingkungan lebih banyak menentukan terhadap corak perkembangan anak

- Teori Tabularasa: karena paham ini mengibaratkan anak lahir dalam kondisi putih bersih seprti meja lilin (tabula/ table = meja; rasa = lilin)

b. Teori Nativisme

Shopenhauer (Jerman 1788-1860) mengemukakan bahwa anak lahir telah dilengkapi pembawaan bakat alami (kodrat). Dan pembawaan (nativus = pembawaan) inilah yang akan menetukan wujud kepribadian seorang anak.

Istilah lain dari aliran ini disebut dengan :

- Teori Pesimisme (Pedagogis-pesimistis), karena teori ini menolak, pesimis terhadap pengaruh luar

- Teori Biologisme, disebabkan menitikberatkan pada faktor biologis, faktor keturunan (genetic) dan kostitusi atau keadaan psikolofisik yang dibawa seajak lahir

c. Teori Konvergensi

Konvergensi (converg = memusatkan pada satu titik; bertemu). Teori ini penganjur utamanya adalah Williams Stern dibantu istri setianya Clara Stern. Diungkapkan bahwa perkembangan jiwa anak lebih banyak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang. Yakni faktor bakat dan faktor pengaruh lingkungan

d. Teori Rekapitulasi

Rekapitulasi (recapitulation) berarti ulangan, yang dimaksudkan bahwa perkembangan jiwa anak adalah hasil ulangan dari perkembangan seluruh jiwa manusia

Seorang manusia akan mengalami tingkatan masa sebagai berikut :

a. Masa berburu (merampuk) sampai umur ± 8 tahun, rupa kegiatannya antara lain : menangkap binatang, bermain panah, main pistol-pistolan dan lain-lain

b. Masa menggembala ± 8-10 tahun, seorang anak senang memelihara binatang, ikan kambing dan lain-lain

c. Masa bertani ± 10-12 tahun, suka berkebun memelihara dan menanam tanaman, bunga dan lain-lain

d. Masa berdagang ± 12-14 tahu, gemar bermain pasar-pasaran, tukar-menukar perangko, tukar gambar dan lain-lain

e. Masa industri 14 tahun keatas, anak mulai mencoba berkarya sendiri, membuat mainan, membuat kandang merpati, dan lain-lain

e. Teori Psikodinamika

Berpendapat bahwa perkembangan jiwa atau kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosioefektif, yakni ketegangan yang ada didalam diri seseorang itu ikut menemukan dinamikanya ditengah-tengah lingkungannya

f. Teori Kemungkinan Berkembang

Teori ini disampaikan oleh Dr. M.J. Langeveld salah seorang ilmuan dari Belanda. Teori ini berlandaskan pada alasan-alasan :

a. Anak adalah makhluk manusia yang hidup

b. Waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya, sehingga ia membutuhkan perlindungan

c. Dalam perkembangan anak melakukan kegiatan yang bersifat pasif (menerima) dan aktif (eksplorasi)

g. Teori Interaksionisme

Menurut teori ini, perkembangan jiwa atau perilaku anak banyak ditentukan oleh adanya dialektif dengan lingkungannya. Maksudnya, perkembangan kognitif seorang anak bukan merupakan perkembangan yang wajar, melainkan ditentukan interaksi budaya

3. Hukum Perkembangan

Hukum-hukum perkembangan tersebut antara lain :

a. Hukum Tempo Perkembangan

Perkembangan anak ada yang cepat (tempo singkat) ada pula yang lambat. Sebagai contoh keterampilan berbicara dan berjalan

b. Hukum Irama Perkembangan

Perkembangan anak itu mengalami gelombang “pasang surut”, mulai lahir hingga dewasa, kadangkala anak juga mengalami kemunduran dalam suatu bidang tertentu

c. Hukum Konvergensi Perkembangan

Aliran nativisme yang dipelopori Schopen Hauer yang berpendapat bahwa “manusia adalah hasil bentukan dari pembawaanya”, sejak lahir anak membawa bakat, kesanggupan (potensi) untuk dikembangkan, dan sifat bawaan tertentu

Abad ke-19 lahir paham empirisme yang berasal dari John Locke. Ia memperkenalkan teori tabularasa yang mengatakan bahwa child born like a sheet of white paper avoid of all aharacters. Ketika anak lahir, ia diumpamakan sebagai kertas buram yang putih, belum ada ditulisi atau digoresi dengan bakat apapun

d. Hukum Kesatuan Organ

Tiap-tiap anak terdiri dari organ-organ (anggota) tubuh, yang merupakan satu kesatuan, diantara organ-organ tersebut antara fungsi dan bentuknya, tidak dapat dipisahkan berdiri integral

e. Hukum Hierarki Perkembangan

Perkembangan anak tidak mungkin akan mencapai suatu fase tertentu dengan cara spontan atau sekaligus, akan tetapi harus melalui tingkatan tertentu yang telah tersusun sedemikian rupa

f. Hukum Masa Peka

Ialah suatu masa yang paling tepat untuk berkembang suatu fungsi kejiwaan atau fisik seorang anak. Istilah masa peka pertama kali ditampilkan oleh seorang ahli Biologi (biolog) dari Belanda yang bernama Prof. Dr. Hugo de Vries (1848-1935). Kemudian istilah tersebut dibawa kedalam dunia pendidikan, khususnya psikologi oleh Dr. maria Montessori (Italia,1870-7952)

g. Hukum Memperkembangan Diri

Dorongan yang pertama adalah dorongan mempertahankan diri, kemudian disusul dengan dorongan mengembangkan diri. Dorongan mempertahankan diri terwujud misalnya : pada dorongan makan dan menjaga diri sendiri. Dalam perkembangan jasmani terlihat hasrat dasar untuk mengembangkan pembawaan. Untuk anak-anak dorongan mengembangkan diri berbentuk hasrat mengenal lingkungan, usaha belajar berjalan, kegiatan bermain, dan lain-lain

h. Hukum Rekapitulasi

1. Masa berburu dan menyamun

2. Masa menggembala

3. Masa bercocok tanam

4. Masa berdagang

4. Fase-Fase Perkembangan

a. Tahap Perkembangan Berdasarkan Biologis

1. Pendapat Aristoles

2. Pendapat Kretschmer

3. Pendapat Freud

1. Fase oral

2. Fase anal

3. Fase falis

4. Fase laten

5. Fase pubertas

6. Fase genital



Resource : google.co.id
google.co.uk
google.co.nz

ADMIN,
HARY VAN JAVA
PGSD BANJARMASIN ( DII-S1 )
SEMESTER IV


TENTANG SAYA, SILAHKAN KLIK DISINI





Previous
Next Post »
0 Komentar

Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.