Biografi “ Jean Piaget”, seorang Psikolog Dunia

February 25, 2010
Jean Piaget dilahirkan di Neuchâtel, Swiss, pada tanggal 9 Agustus 1896. Ayahnya, Arthur Piaget, adalah seorang profesor sastra Abad Pertengahan di Universitas Neuchâtel. Masa kanak-kanak Jean Piaget banyak dipengaruhi oleh apa yang ia lihat pada ayahnya, seorang pria yang berdedikasi pada penelitian dan pekerjaannya. Karenanya, sejak kanak-kanak dia sangat suka belajar, terutama dalam hal ilmu pengetahuan alam. Piaget adalah seorang anak yang terlalu cepat menjadi matang, yang mengembangkan minatnya dalam biologi dan dunia pengetahuan alam, khususnya tentang moluska (kerang-kerangan), dan bahkan menerbitkan sejumlah makalah sebelum ia lulus dari SMA. Malah, kariernya yang panjang dalam penelitian ilmiahnya yang dimulai ketika ia baru berusia 11 tahun, dengan diterbitkannya sebuah makalah pendek pada 1907 tentang burung gereja albino.

Dia mulai menerbitkan dengan sungguh-sungguh di sekolah tinggi pada mata pelajaran favoritnya, moluska. Apa yang dilakukannya untuk membantu mengategorikan koleksi museum zoologi Neuchatel, menginspirasi penelitiannya terhadap kerang-kerangan. Salah satu artikelnya, yang ia tulis saat berumur lima belas tahun, membuatnya ditawari sebuah pekerjaan di museum zoologi di Jenewa, Swiss; ia menolak tawaran itu untuk melanjutkan pendidikannya. Ia menyelesaikan pendidikan ilmu pengetahuan alam di Universitas Neuchatel pada 1916 dan mendapat gelar doktoral untuk penelitian atas miluscanya tersebut pada 1918. Ia sangat senang mendapatkan pekerjaan paruh waktu dengan direktur Nuechâtel's Museum of Natural History, Mr Godel. Karyanya menjadi terkenal di kalangan mahasiswa jurusan moluska Eropa, yang menganggap dia adalah seorang yang dewasa!." Pada saat remaja pula, ia menghadapi sedikit krisis iman: Didorong oleh ibunya untuk menghadiri pelajaran agama, ia menemukan argumen keagamaan kekanak-kanakan. Mempelajari berbagai filsuf dan aplikasi logika, ia mengabdikan diri untuk menemukan "penjelasan biologis pengetahuan." Pada akhirnya, filosofi gagal untuk membantu dia dalam pencarian, maka ia berpaling pada psikologi.

Setelah SMA, ia melanjutkan ke Universitas Neuchâtel, sama seperti ayahnya. Terus-menerus belajar dan menulis, ia menjadi sakit-sakitan, dan harus istirahat ke pegunungan selama satu tahun untuk memulihkan kesehatannya. Ketika ia kembali ke Neuchâtel, ia memutuskan ia akan menuliskan filsafatnya. Piaget memperoleh gelar Ph.D. dalam ilmu alamiah dari Universitas Neuchâtel, dan juga belajar sebentar di Universitas Zürich. Selama masa ini, ia menerbitkan dua makalah filsafat yang memperlihatkan arah pemikirannya pada saat itu, tetapi yang belakangan ditolaknya karena dianggapnya sebagai karya tulis seorang remaja. Minatnya terhadap psikoanalisis, sebuah aliran pemikiran psikologi yang berkembang pada saat itu, juga dapat dicatat mulai muncul pada periode ini. Dia bekerja selama satu tahun di laboratorium psikologi di Zurich dan Bleuler yang terkenal di klinik psikiatri. Selama periode ini, ia diperkenalkan pada karya-karya Freud, Jung, dan lain-lain. Pada 1919, ia mengajar psikologi dan filsafat di Sorbonne di Paris. Di sini ia bertemu dengan Simon (Simon-Binet) dan melakukan penelitian tentang pengujian intelijensi. Di sini ia mengajar di sekolah untuk anak-anak lelaki yang dikelola oleh Alfred Binet, pengembang tes intelegensia Binet. Ketika ia menolong menandai beberapa contoh dari tes-tes intelegensia inilah Piaget memperhatikan bahwa anak-anak kecil terus-menerus memberikan jawaban yang salah untuk pertanyaan-pertanyaan tertentu. Piaget tidak terlalu memperhatikan pada jawaban-jawaban yang keliru itu, melainkan pada kenyataan bahwa anak-anak yang kecil itu terus-menerus membuat kesalahan dalam pola yang sama, yang tidak dilakukan oleh anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa. Hal ini menyebabkan Piaget mengajukan teori bahwa pemikiran atau proses kognitif anak-anak yang lebih kecil pada dasarnya berbeda dengan orang-orang dewasa. (Belakangan, ia mengajukan teori global tentang tahap-tahap perkembangan yang menyatakan bahwa setiap orang memperlihatkan pola-pola kognisi umum yang khas dalam setiap tahap perkembangannya.) Pada 1921, Piaget kembali ke Swiss sebagai direktur Institut Rousseau di Geneva. Disinilah ia mengembangkan artikel pertamanya tentang psikologi kecerdasan diterbitkan dalam Journal de Psychologie. Ia mulai dengan murid-muridnya untuk melakukan riset terhadap penalaran anak-anak sekolah dasar. Penelitian ini menjadi lima buku pertamanya pada psikologi anak. Meskipun ia menganggap karya ini adalah pendahuluan, dia terkejut dengan reaksi positif publik yang kuat untuk karyanya.

Pada 1923, ia menikah dengan salah seorang rekan kerja mahasiswa, Valentine Châtenay. Pada tahun 1925, putri pertama mereka lahir, pada tahun 1927, putri kedua mereka lahir, dan pada tahun 1931, satu-satunya anak laki-laki lahir. Mereka segera menjadi fokus pengamatan intensif oleh Piaget dan istrinya.

Pada 1929, Piaget mulai bekerja sebagai Direktur Biro Pendidikan Internasional, sebuah pos Pendidikan Internasional sampai 1967. Dia juga mulai penelitian skala besar dengan A. Szeminska, E. Meyer, dan terutama barbel Inhelder, yang akan menjadi kolaborator utamanya. Piaget, perlu dicatat, sangat berpengaruh dalam membawa perempuan ke dalam psikologi eksperimental. Beberapa karya ini, bagaimanapun, tidak akan mencapai dunia luar Swiss hingga Perang Dunia II telah berakhir.

Pada tahun 1940, Ia menjadi ketua Experimental Psychology, Direktur laboratorium psikologi, dan presiden Swiss Society of Psychology. Pada tahun 1942, ia memberikan serangkaian kuliah di Collège de France, selama pendudukan Nazi di Perancis. Kuliah ini menjadi The Psychology of Intelligence. Pada akhir perang, ia diangkat Presiden Komisi Swiss UNESCO.

Juga selama periode ini, ia menerima sejumlah gelar kehormatan. Dia menerima satu dari Sorbonne pada tahun 1946, University of Brussels dan University of Brasil pada tahun 1949, di atas sebelumnya satu dari Harvard pada tahun 1936. Dan, pada tahun 1949 dan 1950, ia menerbitkan sintesis, Introduction to Genetic Epistemology.

Pada tahun 1952, ia menjadi profesor di Sorbonne. Pada tahun 1955, dia menciptakan Pusat Internasional untuk Epistemologi Genetika, di mana ia menjabat sebagai direktur di sisa hidupnya. Dan, pada tahun 1956, dia mendirikan Sekolah Sains di Universitas Jenewa.

Dia terus bekerja pada struktur teori umum dan mengikat psikologisnya bekerja untuk biologi selama bertahun-tahun. Demikian juga, ia melanjutkan pelayanan publik melalui UNESCO sebagai delegasi Swiss. Pada akhir kariernya, ia telah menulis lebih dari 60 buku dan ratusan artikel. Ia meninggal di Jenewa, 16 September 1980, salah satu psikolog yang paling signifikan dari abad kedua puluh.

Pada masa jayanya, Piaget menemukan empat tahap pertumbuhan mental saat mempelajari anak-anak, terutama anaknya sendiri: tahap motor-sensoris, dari lahir hingga usia 2 tahun, saat struktur mental terfokus pada objek konkrit (nyata); tahap praoperasional, usia 2 -- 7 tahun, saat anak-anak belajar simbol-simbol dalam bahasa, khayalan, permainan, dan mimpi; tahap operasional konkret, usia 7 -- 11 tahun, saat anak-anak menguasai klasifikasi, relasi, angka, dan cara pikir (mengambil kesimpulan) tentang mereka; terakhir adalah tahap operasional formal, sejak usia 11 tahun, saat mereka mulai menguasai pemikiran independen dan pemikiran orang lain.

Piaget percaya bahwa pemahaman anak-anak setidaknya melalui tiga tahap pertama yang berbeda dari orang dewasa, yaitu didasarkan pada keaktifan mereka menjelajahi lingkungan daripada pemahaman bahasa. Pada tahap-tahap ini, anak-anak secara alami belajar tanpa dimotivasi hukuman atau hadiah. Piaget melihat sifat dasar (keturunan atau karakteristik yang diturunkan oleh orang tua) dan pemeliharaan (lingkungan) sangat berhubungan dan sama-sama penting. Dia menemukan bahwa gagasan-gagasan anak-anak tentang alam tidak diturunkan dari orang tua atau pun dipelajari, namun terbentuk dari struktur dan pengalaman mental mereka. Pertumbuhan mental terjadi karena integrasi, atau mempelajari gagasan-gagasan yang lebih berat dengan menyerap gagasan-gagasan yang lebih mudah dipahami, dengan pergantian, atau menggantikan penjelasan awal tentang suatu kejadian atau ide, dengan penjelasan yang lebih masuk akal. Anak-anak belajar pada tahap spiral pemahaman yang menuju ke atas, yang disertai oleh masalah yang sama pada setiap tahap. Namun demikian, semakin naik tahap tersebut, semakin menyeluruh pula penyelesaian dari masalah tersebut.Psikolog Harvard, Jerome Bruner (1915), dan psikolog lainnya memerkenalkan gagasan Jean kepada Amerika Serikat sekitar tahun 1956, setelah buku-bukunya diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Tujuan pendidikan Amerika pada akhir 1950-an yang adalah untuk mendidik anak tentang bagaimana berpikir, timbul karena gagasan Piaget. Teorinya mengenai tahap perubahan pemikiran dan kedewasaan anak berasal dari percobaan-percobaan dengan anak-anak. Gagasan itu juga sering digunakan dalam teori respons-stimulus (membuat senang untuk mendapatkan tanggapan) oleh para psikolog behavioris (psikolog yang mempelajari tingkah laku) yang meneliti cara binatang mempelajari sesuatu.Teori Piaget terus berkembang selama bertahun-tahun. Banyak penjelasan lain diungkapkan dan percobaan lain dilakukan, namun semuanya itu tidak mengubah dasar pemikiran dari teorinya.

Referensi :
1. http://webspace.ship.edu
2. http://www.notablebiographies.com/Pe-Pu/Piaget-Jean.html
3.The Construction of Reality in the Child (1937, in English 1954, based on observation of his own children)--Pustaka Google ( Google Books)--


ADMIN,
HARY VAN JAVA
PGSD BANJARMASIN ( DII-S1 )
SEMESTER IV


TENTANG SAYA, SILAHKAN KLIK DISINI


Previous
Next Post »
0 Komentar

Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.