Metode Diskusi ( Bagian 2)

December 19, 2011

Pada posting beberapa waktu yang lalu, telah di bahas juga mengenai metode ini. Untuk melihat pembahasan sebelumnya, silahkan lihat disini : Metode Diskusi ( Bagian 1 ).

Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap anak ingin mencari jawaban atau penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada. Metode kelompok dapat diklasifikasikan menjadi diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, diskusi terpimpin maupun tanpa dipimpin oleh guru. Metode ini sangat efektif untuk melatih keberanian dan keterampilan anak dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapat, (DEPDIKBUD,1996).


Kesempatan bagi anak usia pendidikan di SD bekerja dalam kelompok kecil tampak demikian penting guna terselenggaranya proses belajar mengajar yang lebih hidup. Penggunaan metode diskusi dalam rangka pendekatan DAP (Developmentally Appropriate Practice) sebenarnya bukan saja sebagai salah satu cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik yang bersifat problematis, tetapi juga melatih anak dalam kehidupan sehari-hari untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan membentuk kompetensi-kompetensi sosial yang diperlukan.

Metode diskusi diartikan sebagai siasat "penyampaian" bahan pengajaran yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta dan atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi. Metode diskusi bertujuan untuk:

1. Melatih peserta didik untuk mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan
2. Melatih dan membentuk kestabilan sosial-emosional
3. Mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam memecahkan masalah sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif
4. Mengembangkan keberhasilan peserta didik dalam mengemukakan pendapat
5. Mengembangkan sikap terhadap isu-isu kontroversial
6. Melatih peserta didik berani berpendapat tentang suatu masalah.


a) Alasan penggunaan metode diskusi
Metode diskusi digunakan karena beberapa alasan sebagai berikut:
1. Topik bahasan bersifat problematis
2. Merangsang peserta didik untuk terlibat aktif dalam perdebatan ilmiah
3. Melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan terbuka
4. Mengembangkan suasana demokratis
5. Peserta didik memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang masalah yang dijadikan topik diskusi
6. Peserta didik memiliki pengetahuan dan pendapat-pendapat tentang masalah yang akan didiskusikan
7. Masalah yang didiskusikan ada hubungannya dengan persoalan-persoalan yang lain pula.


b) Kekuatan metode diskusi
Adapun kekuatan metode diskusi dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Dapat mendorong partisipasi peserta didik secara aktif baik sebagai partisipan, penanya, penyanggah maupun sebagai ketua atau moderator diskusi.
2. Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa ataupun terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah
3. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan partisipasi demokratis
4. Melatih kestabilan emosi dengan menghargai dan menerima pendapat orang lain dan tidak memaksakan pendapat sendiri sehingga tercipta kondisi memberi dan menerima (take and given)
5. Keputusan yang dihasilkan kelompok akan lebih baik daripada berpikir sendiri.


c) Keterbatasan metode diskusi
Keterbatasan dari metode diskusi adalah:
1. Sulit menentukan topik masaiah yang sesuai dengan tingkat berpikir peserta didik dan yang memiliki relevansi dengan lingkungan
2. Memerlukan waktu yang tidak terbatas
3. Pembicaraan atau pembahasan sering meluas dan mengambang
4. Didominasi oleh orang-orang tertentu yang biasanya aktif
5. Memerlukan alat yang fleksibel untuk membentuk tempat yang sesuai
6. Kadang tidak membuat penyelesaian yang tuntas walaupun simpulan telah disepakati namun dalam implementasi sangat sulit dilaksanakan
7. Perbedaan pendapat dapat mengundang reaksi di luar kelas bahkan dapat
menimbulkan bentrokan fisik.
Penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran Matematika kelas V misalnya diskusi taentang pengukuran yang di dalamnya terdapat masalah; ukuran waktu, ukuran panjang, ukuran luas, dan sebagainya.

Previous
Next Post »

1 comment

  1. ada gak indikator-indikator dalam metode diskusi kelompok?

    ReplyDelete

Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.