Menyambung posting sebelumnya tentang Teknik Pembelajaran Soal Cerita Pengurangan Untuk Kelas Rendah di Sekolah Dasar, kali ini tidak jauh berbeda. Soal cerita pengurangan adalah soal cerita sehari-hari berupa kalimat yang jika diubah menjadi kalimat matematika akan berbentuk pengurangan. Jika soal cerita pengurangan ini bersifat baru (belum pernah diajarkan sebelumnya) supaya mencapai hasil maksimal tahapan pembelajarannya juga dimulai dari konkret, semi konkret, dan abstrak seperti yang dikemukakan oleh Bruner.
Tahapan pembelajaran selengkapnya adalah seperti berikut.
Seperti halnya pada pembelajaran soal cerita penjumlahan, langkah pertama yang dilakukan dalam pembelajaran soal cerita pengurangan adalah pembelajaran konkret berupa kegiatan bermain peran. Siswa yang ditunjuk diminta maju ke depan memainperankan beberapa soal cerita yang ditulis guru di papan tulis. Guru bertindak sebagai fasilitator yang membimbing jalannya peragaan dan menulis bentuk matematikanya.
sedotan aldi sekarang adalah ...
Contoh
Soal cerita yang akan dimainperankan:
1. aldi mempunyai 5 sedotan
diminta oleh bu guru 2
sedotan aldi sekarang adalah ...
2. bana mempunyai 4 sedotan
dipinjam bu guru 3
sedotan bana sekarang adalah ..
3. cici mempunyai 6 kapur
diberikan kepada bu guru 2
kapur cici sekarang adalah ..
4. eni mempunyai 5 kapur
dipinjam bu guru 3
kapur eni sekarang adalah ...
Cara memperagakannya antara lain adalah seperti berikut.
1. Aldi (diperankan oleh seorang siswa) diminta maju ke depan. Aldi diberikan 5 sedotan Aldi diminta mengangkat tinggi-tinggi 5 sedotan yang diberikan kepadanya Guru menanyakan ”anak-anak berapa sedotan yang dimiliki temanmu Aldi?.
Setelah dijawab ”lima” oleh anak-anak, guru kemudian menuliskan angka ”5” di papan tulis :
Terakhir guru mengucapkan ” berapa sedotan budi sekarang?”. Setelah para siswa menjawab ”tiga”, guru kemudian menuliskan angka ”3” di sebelah kanan angka ”2”. Sehingga di papan tertulis
Selanjutnya guru meminta semua siswa melihat ke papan tulis dan mengajak mereka membaca ”lima dikurangi dua sama dengan tiga” seiring dengan guru menulis di papan tulis
sedotan dipinjam bu guru 3
sedotan berapa sedotan bana sekarang.
Cara memperagakannya:
Bana (diperankan oleh seorang anak lainnya) diminta maju ke depan. Bana diberikan 4 sedotan.
Bana diminta mengangkat tinggi-tinggi 4 sedotan yang diberikan kepadanya itu.
Guru menanyakan ”anak-anak berapa sedotan yang dimiliki temanmu Bana? Setelah dijawab ”empat” oleh anak-anak, guru kemudian menuliskan angka ”4” di papan tulis di bawah tulisan pertama 5 – 2 = 3. Sehingga di papan tertulis
4 3
Terakhir guru mengucapkan ” berapa sedotan budi sekarang?” Setelah para siswa menjawab ”satu”, guru kemudian menuliskan angka ”1” di sebelah kanan angka ”3”. Sehingga di papan tertulis
4 3 1
Selanjutnya guru meminta semua siswa melihat ke papan tulis dan mengajak mereka membaca ”empat dikurangi tiga sama dengan satu” seiring dengan guru menulis di papan tulis
4 – 3 = 1.
4 – 3 = 1
– 2 = 4
5 – 3 = 2.
2. Tahapan Semi Konkret (Econic)
Selanjutnya untuk memantapkan konsep yang baru saja diterima siswa, guru melanjutkan ke tahapan berikutnya yakni tahapan semi konkret/econic (nyata diganti dengan gambar). Caranya tiap siswa diberikan LKS tentang pengurangan dua bilangan satu angka. Guru membacakan soal secara berurutan dan kemudian siswa menuliskan jawabannya di LKS.
Nama :
Kelas : I
Semester : 1
No. Absen :
Petunjuk: Selesaikan soal-soal berikut!
9. ibu membeli permen 8
diberikan pada adik 5
permen yang masih ada di tempat ibu adalah ...
Jawab..................................................
Jawaban yang diharapkan: 8 – 5 = 3
10. ibu mempunyai pisang 7
diminta nano 3
pisang ibu sekarang adalah …
Jawab.................................................
Jawaban yang diharapkan: 7 – 3 = 4.
Catatan
a. Penulis sengaja mencoba 2 nomor soal terakhir yakni nomor 9 dan 10 tidak disertai gambar. Tujuannya adalah ingin mengetahui sejauh mana 8 nomor soal sebelumnya sudah dapat membentuk pemahaman pada diri siswa kelas I SD.
b. Setelah siswa mengerjakan LKS hingga 8 nomor dianggap sudah cukup untuk menuntun pikiran/nalar mereka untuk mengenali ciri-ciri soal cerita pengurangan.
Ciri-ciri yang dimaksud:
(1) kata-kata kunci pengurangan adalah diminta, dijual, diberikan kepada, pergi, diambil, dan sejenisnya,
(2) setelah diambil/ dikurangi maka sisa pengurangannya adalah bagian yang tak tersentuh dalam proses pengurangan,
(3) bekas yang diambil tampak kosong,
(4) hasil pengurangan selalu lebih sedikit dari sebelum dikurangi.
c. Keempat butir kesimpulan tersebut siswa sendiri yang merasakan meskipun mereka belum mampu untuk mengungkapkannya. Mengapa? sebab nilai siswa bagus-bagus hal ini menunjukkan bahwa mereka telah mampu menguasai keempat kesimpulan itu dari pengalamannya mengerjakan nomor-nomor LKS yang ada gambarnya.
d. Setelah diujikan ke siswa ternyata nilai mereka semuanya 6 ke atas, bahkan yang mendapat nilai 10 lebih banyak dari yang nilainya 9 , 8 , 7 , dan 6. Hal ini menunjukkan bahwa soal cerita pengurangan sudah dapat dipahami secara baik oleh siswa.
3. Tahapan Abstrak (Symbolic)
Pada tahap ini soal-soal cerita yang diberikan kepada siswa sudah murni soal cerita yang hanya berupa kalimat yang ditulis dalam bentuk huruf-huruf saja dan angka-angka saja. Sehingga menurut Bruner merupakan tahapan symbolic (abstrak). Sarana yang digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajarannya adalah LTS (Lembar Tugas Siswa).
Bentuk lembar tugas yang dimaksud adalah seperti berikut :
Nama :
Kelas : I
Semester : 1
No. Absen :
Petunjuk: Selesaikan soal-soal berikut!
1. ibu menggoreng tahu 5
dimakan adik 1
tahu ibu sekarang adalah ...
2. ana membawa duku 10
dimakan 6
duku ana sekarang adalah ...
3. ayah membawa salak 7
diberikan pada adik 3
salak ayah sekarang adalah ...
4. doni mempunyai rambutan 7
diminta adiknya 2
rambutan doni sekarang adalah ...
5. kakak mempunyai jeruk 10
diberikan pada ibu 4
jeruk kakak sekarang adalah ...
6. edi membawa spidol 7
dipinjam temannya 4
spidol edi yang masih adalah ...
7. nenek membeli pisang 8
diminta ibu 6
pisang nenek sekarang adalah ...
8. farida diberi ibu salak 9
diberikan pada kakaknya 4
salak farida sekarang adalah ...
9. kakek membeli mangga 6
diberikan pada adik 3
mangga kakek sekarang adalah ...
10. ganis menjual ayam 5
dibeli orang 3
ayam ganis sekarang adalah
Catatan
a. Nilai yang diperoleh siswa dalam mengisi LTS di atas mencerminkan tingkat penguasaan siswa dalam mengenali ciri-ciri soal cerita pengurangan dari pengalamannya selama mengerjakan LKS. Ciri-ciri soal cerita pengurangan dapat dibaca ulang pada catatan LKS yang telah disampaikan sebelumnya.
b. Nilai siswa saat mengerjakan LTS pengurangan dapat dilihat pada bagian lampiran yang ditulis di bagian akhir modul ini. Nilainya ternyata bagus-bagus, hal ini berarti siswa telah memperoleh gambaran yang jelas tentang pemecahan soal cerita pengurangan.
c. Kerangka berpikir penjumlahan dan pengurangan di kelas I ini merupakan modal untuk pemecahan masalah di kelas-kelas berikutnya. Perbedaannya hanya terletak pada bilangan yang digunakan lebih tinggi dan teknik menghitung seperti penjumlahan dengan teknik menyimpan dan pengurangan dengan teknik meminjam.
Bagus sekali postingannya, mau juga untuk yang dua angka :)
ReplyDelete