KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ), mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan sebutan itu. Namun kami yakin, KKM yang telah ada tidak sepenuhnya dilakukan oleh semua guru, untuk itulah, kami akan membantu beberapa penjelasan tentang KKM baik penetapan maupun pengolahan nilai dalam KKM tersebut, mungkin ini sudah basi bagi anda yang telah menguasainya, namun tidak ada salahnya jika kita share kepada teman-teman kita yang kurang pahan dengan KKM.
Setiap tenaga pengajar ( guru ) wajib membuat suatu penilaian yang matang dan dengan pengembangan yang matang pula, maka untuk itulah dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006 tentang standar isi dan standar kompetensi. Sekolah kini mendapat keleluasaan untuk menyusun sendiri kurikulumnya yang disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), dan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) Sebagai salah satu komponennya.
Berukut ini merupakan panduan tentang penetapan KKM dan Penafsiran Kriteria menjadi Nilai.
1. PENERTAPAN KKM
Rambu- rambu :
- KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
- KKM ditetapkan oleh forum KKG sekolah
- Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang antara 0-100
- Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
- Kriteria ditetapkan untuk masing-masing indikator, idealnya berkisar 75%
- Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah kriteria ideal tergantung kebijakan sekolah masing-masing
- Nilai KKM dapat dicantumkan dalam LHBS/Raport sesuai model yang dipilih sekolah.
- Kriteria penetapan KKM :
- Kompleksitas Indikator ( kesulitan dan kerumitan bahan ajar )
- Daya dukung ( sarana/prasarana pendukung, kemampuan guru, lingkungan, dan biaya )
- Intake siswa ( rata-rata kemampuan siswa di kelas sebelumnya. Dapat berkonsultasi dengan guru kelas sebelumnya. )
2. MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI
A. Dengan memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan :
1. Kompleksitas :Untuk penetapan point pada kompleksitas, maka perlu diperhatikan, apabila indikator terlihat sulit atau perlu pemahaman yang kuat bagi siswa, maka indikator tersebut memiliki kompleksitas tinggi yakni = 1, dan sebaliknya apabila terlihat mudah bagi siswa maka kompleksitasnya rendah atau nsedang = 3 atau 2. Namun berbeda pada daya dukung dan intake, apabila semakin baik daya dukungnya dalam arti sarana lengkap, media, biaya, lingkungan dan kemapuan guru maka daya dukungnya tinggi dan memiliki point = 3. Sedangkan untuk intake, apabila intake siswa baik ( latar belakang kemampuan siswa pada jenjang kelas sebelumnya), maka intake siswa diberikan point = 3.
- Tinggi = 1
- Sedang = 2
- rendah=3
2. Daya dukung :
- Tinggi = 3
- Sedang=2
- Rendah=1
3. Intake Siswa :
- tinggi = 3
- Sedang = 2
- rendah=1
#Tingkat Kompleksitas
(kesulitan dan kerumitan) setiap indikator yang harus dicapai oleh siswa.
Tingkat kompleksitas tinggi bila dalam pelaksanaannya menuntut :
- SDM- Memahami kompetensi yang harus dicapai siswa
- Kreatif dan inofatif dalam melaksanakan pembelajaran
- Waktu ( cukup lama karena memerlukan pengulangan materi )
- Penalaran dan kecermatan peserta didik yang tinggi.
yaitu ketersediaan tenaga, sarana, prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan, biaya, manajemen sekolah, komite sekolah, dan kepedulian stakeholder suatu sekolah.
#Intake ( Tingkat Kemampuan rata-rata) Siswa
adalah didasarkan pada tingkat pencapaian KKM siswa pada semester atau kelas sebelumnya.
Untuk mempermudah pemahaman tentang perhitungan KKM, dibawah ini terdapat contoh perhitungan yang dapat anda perhatikan.
contoh : Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake siswa sedang maka perhitungan KKMnya adalah :
[( 3 + 3 + 2 ) x 100] : 9 = 88,9
PERLU DIINGAT :
KKM setiap siswa berbeda, yang pasti dan mungkin sama adalah point untuk "kopleksitas Indikator" dan " Daya dukung", namun untuk "intake siswa" pasti berbeda, kemungkinan memiliki point yang sama juga mungkin ada tetapi terlalu kecil kemungkinannnya. Apabila nilai KKM semakin tinggi maka itulah point yang harus dicapai oleh setiap siswa, semakin tinggi KKM maka semakin keras usaha anda dan siswa untuk mencapainya.Contoh tabel Perhitungan KKM per indikator dan KD dapat anda download disini ( Contoh Format Rekapitulasi Nilai Rapot (KKM). Excel) dan anda pelajari serta dapat anda kembangkan sesuai keperluan anda.
Terima kasih..
Hormat Saya,
TIM ADMIN,
Hary Van Java,,
PGSD Banjarmasin
0 Komentar
Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.