Neil Amstrong Selamat Gara-gara Bolpoint !

July 07, 2011

Sebelumnya kita bahas dulu deh, kenapa musti butuh bolpoin khusus untuk digunakan di ruang angkasa. Ya jelas lah,, ibaratnya kalo lagi kita dibumi, kita menggunakan bolpoin itu di dalam air, tintanya gak mau keluar dong, kan didalam air gravitasi bumi mengalami penurunan, bukan lagi 9,8 m/s2, tapi dah turun drastis. Sama halnya dengan di luar angkasa, yaitu di lapisan atmosfer bumi yang tidak ada gravitasi bumi lagi, gimana mereka bisa pake bulpoint. eittt, -kenapa ga pek laptop atau komputer aza nulisnya- sorry ga tau jawabannya nih.. googling aza..-. Sebenarnya ane udah bisa nebak, kalo sekarang bisa pake sejenis laptop atau alat apalah namanya, tpi kalo jamannya Neil Amstrong -yang nemuin Fakta Mekah sebagai pusat Bumi- mungkin bisa pake areng / arang mungkin yoo?? hehehe..(imposible). Nah, untuk tiu gimana sih cara kerjanya dulu si pensil yang di pake di gravitasi bumi nol/ tekanan vakum yang besar ini ? Yuk, sama-sama kita baca.. :D

Sebelum menggunakan bolpoin khusus, para antariksawan atau astronot memakai pensil karbon biasa karena bolpoin biasa tidak akan bisa digunakan akibat tekanan vakum di luar angkasa yang akan menyedot habis tintanya.

Bolpoin khusus ruang angkasa dirancang oleh Paul C. Fisher, pada bulan juli 1966. Uji coba pena tersebut meliputi kondisi di bawah air, ruang tanpa bobot dan tekanan hampa. Pena ini diuji pertama kali oleh Dr Robert Gilruth, Direktur NASA, di Houston, Texas. Pada tahun 1967, bolpoin ini lulus ujian dan dipilih untuk digunakan oleh para astronot Apollo.

Karena bolpoin biasa menggunakan gaya gravitasi bumi untuk mengeluarkan tintanya. Maka harus ada lubang untuk pernafasan di ujung atas tabung resorvoirnya. Namun untuk bolpoin ruang angkasa, lubang pernapasan ini tidak mungkin bisa diaplikasikan karena tinta akan tersedot habis oleh tekanan vakum di luar angkasa. Maka dari itu, tintanya dibuat dari bahan rumit. Misalnya, thixotropic, solid-gel ink, cohesive, adhesive dan visco-elastis (bentuknya seperti permen karet). Tinta ini mampu melawan tekanan hampa di luar angkasa. Tinta dijamin tidak akan kering selama 100 tahun.

Masih tentang bolpoinnya, karet sealant-nya ekstra keras dan rapat untuk menahan tinta tak tersedot oleh tekanan vakum. Tapi di sisi lain, tinta harus bisa dikeluarkan bila bolpoin digunakan. Karet ini diriset dan direkomendasi oleh NASA. Untuk mendorong agar tinta keluar, di tabungnya yang berukuran setengah jari kelingking itu diisi gas Nitrogen berkekuatan 3,139 kg/cm, gas yang dipakai untuk peredam kejut dan ban mobil balap F-1. Pada suhu beku -15,12 derajat Celsius atau panas 662,4 derajat Celsius, pena tetap berfungsi.

Sementara itu, ujung pena terbuat dari stainless steel (baja tahan karat) berbentuk bola yang akan berputar seirama pena digerakkan. Tinta thixontropic yang menempel di bola baja ini sangat halus sehingga mampu menyelip di antara karet sealant viscoelastic. Walaupun halus, tinta ini mampu tetap tegas terbaca dan hampir tidak tergantung dalam kondisi apapun dimana bolpoin ini bisa dipakai.

Selain NASA, bolpoin yang bermerk Fisher's Space Pen tak cuma dipakai para astronot dan NASA. Pemerintah Rusia juga menggunakan bolpoin ini untuk kosmonotnya.
[sunting] Kisah dibalik bolpoin antariksa

Bolpoin Fisher's space pen ini juga menyimpan kisah lain dari misi pendaratan manusia pertama di bulan yang dimana para astronot itu nyaris tidak bisa kembali ke bumi.

Ketika tugas di bulan selesai dan para astronot harus kembali ke bumi, tiba-tiba terjadi insiden. Saat mereka kembali ke lunar module, tiba-tiba salah satu dari penyangga (life support) melayang dan menghantam plastik pelindung saklar starter mesin lunar Module. Tidak dijalaskan siapa pemiliknya.

Insiden ini berakibat fatal. Plastik pelindung ini ternyata cukup rapuh dan tak sanggup berfungsi sebagai pelindung. Akibatnya saklar rusak dan mesin roket tidak mau hidup.

Masalah seperti ini memang sudah diperhitungkan dan harus bisa diantisipasi. Antara astronot dan cotrol room di Houston terjadi komunikasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Sebenarnya masalah itu mudah, mesin bisa dihidupkan dengan menggunakan obeng. Namun kendalanya astronot tidak dibekali kunci-kunci untuk menekan bobot. Kemudian dari eksperimen kilat, badan pena ruang angkasa Fisher tersebut mampu menghantarkan listrik dengan daya listrik, tegangan listrik, kuat arus listrik dan hambatan listrik ekstra presisi dan semua telah dipenuhi oleh bolpoin tersebut. Berkat bolpoin yang dibawa tersebut yang digunakan untuk menghubungkan aliran listrik pada saklar yang rusak tersebut, para astronot dapat kembali ke bumi dengan selamat.

Kisah ini diungkap oleh John McLeish humas NASA yang dikarantina bersama Edwin Aldrin dan Neil Armstrong setelah mereka berdua selamat mendarat di bumi. Kisah ini tidak terekspos karena semua orang pada waktu itu termasuk NASA terkesima dengan pendaratan manusia di bulan.

Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Pen
Previous
Next Post »
0 Komentar

Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.