Matt Cutts, kepala Google’s Webspam team, sempat menyebutkah hal seperti ini dalam tulisannya yang berjudul “Search results in search results“. Kita mengenalnya dengan Website Auto Content. Wow… apalagi ini broo?
Sebelum membahas lebih lanjut perlu saya tekankan hal ini: Seperti halnya kita mengenali penyakit AIDS agar kita bisa menghindari penyakit tersebut, begitu juga Auto Content. Meski saya tidak bermaksud mengidentikkan Auto Content dengan hal-hal negatif, penyalahgunaan Auto Content dapat merugikan user mesin pencari dan juga… website Anda sendiri!
Auto Content atau lengkapnya Auto-Generated Content adalah suatu teknik membuat konten secara otomatis dari berbagai sumber, kadang memang ada yang berguna, namun sayangnya kebanyakan para pembuat situs itu hanya mengambil hasil pencarian di Google kemudian menampilkannya di situs mereka. Karena beberapa faktor kelemahan Google dalam menyaring situs spam seperti ini, semakin lama akan semakin bertambah situs Auto Content yang akan menghiasi halaman pencarian Google. Beberapa dari mereka yang menggunakan teknik ini mengatakan kalau hasilnya cukup menakjubkan, bisa menaikkan traffic sampai buuanyak kali lipat dalam hitungan jam sampai hari.
Celakanya, hal terakhir itu yang justru banyak dilakukan pengguna Auto Content, benar-benar salah pemanfaatan. Mereka tidak benar-benar menyediakan informasi yang sedang dicari oleh pengunjung, namun membuat informasi tersebut seolah-olah ada di situs mereka. Tentu saja hal ini justru merugikan pengguna mesin pencari, terutama pengguna Google yang tidak begitu mengerti.
Bagaimana kita mengenali Website Auto Content?
Mudah saja! Sampai tulisan ini dibuat, format website Auto Content di mesin pencari umumnya adalah seperti ini:
www.namadomain.com/search/keyword1+keyword2+keyword3+dst
www.namadomain.com/tag/keyword1+keyword2+keyword3+dst
www.namadomain.com/topic/keyword1+keyword2+keyword3+dst
www.namadomain.com/search/keyword1+keyword2+keyword3+dst
www.namadomain.com/topic/keyword1+keyword2+keyword3+dst
www.namadomain.com/cari/keyword1+keyword2+keyword3+dst
www.namadomain.com/show/keyword1+keyword2+keyword3+dst
www.namadomain.com/cari/keyword1+keyword2+keyword3+dst
atau mungkin ada bentuk lain yang saya tidak mengetahuinya. Tidak menutup kemungkin akan berkembang format baru nantinya (seperti mengganti tag “search” dengan tag yang lain, atau bahkan lebih mirip dengan website yang seolah-olah memang benar-benar menyediakan informasi yang kita cari). Jadi, berpikirlah 100 kali jika anda menemukan website dengan format diatas untuk mengkliknya, karena waktu akan akan terbuang cukup lama untuk berputar-putar di website tersebut. Bagi pemilik website mungkin akan menyebabkan Brand website nya jatuh karena telah dicap sebagai Website Auto Content.
Mungkin seorang webmaster berpendapat , “Ah… peduli apa branding. Yang penting ranking dan traffic blog saya naik”. Yakin? Untuk traffic, Google sandbox rasanya masih cukup luas menampung website-website yang “nakal.” :) Sedangkan untuk ranking, Google jelas-jelas menyebutkan hal ini:
Google will take action against domains that try to rank more highly by just showing scraped or other auto-generated pages that don’t add any value to users. Examples include:
* Auto-generated content: Content generated programatically. Often this will consist of random paragraphs of text that make no sense to the reader but that may contain search keywords.
Dan sebagai pamungkasnya, Google telah membuka sebuah page yang dapat digunakan oleh siapa saja pengguna Google untuk melaporkan situs-situs yang dianggap spam di :
https://www.google.com/webmasters/tools/spamreport
Cara lain untuk mengenali website Auto Content adalah dengan cara membandingkan antara umur domain dengan jumlah halaman yang terindex. Kalau domain baru 1 tahun rasanya mustahil kalau page yang terindex sampai jutaan kan?
Dari sebuah sumber yang dapat dipercaya, sudah ada gerakan melisting situs-situs seperti ini. Domain .co.cc adalah penyumbang terbanyak untuk situs Auto Content. Posisi kedua diduduki oleh domain .info. Dan parahnya, domain .com sudah mencapai 200 lebih situs. Hmm, kalau .com aja sudah 200-an, kira-kira berapa ya jumlah .co.cc dan .info?
Sekedar mengingatkan, banyak layanan yang dulu di larang di Indonesia sekarang sudah dipermudah (seperti verifikasi Paypal misalnya). Saya yakin… kita semua tidak ingin melihat Indonesia kembali dicap negatif. Kalau dulu masuk negara top carder, pencuri data kartu kredit, jangan sampai sekarang jadi negara spammer.
Jadi, saya menghimbau rekan-rekan pembaca sekalian. Oleh karena gerakan pembersihan situs sampah ini baru bisa dilakukan via peramban Google Chrome, mohon luangkan sedikit waktu Anda untuk menginstall ekstensi ‘Personal Blocklist‘, lalu mulailah coba memblock domain-domain yang menurut Anda teridentifikasi sebagai situs AGC.
Pihak google sepertinya akan mengumpulkan data dari para pengguna ekstensi ‘Personal Blocklist’, untuk kemudian mereka pertimbangkan sebagai dasar perbaikan algoritma pencarian mereka. Artinya, mereka akan mulai menyingkirkan situs-situs AGC dari hasil pencarian mesin pencari buatan mereka (google search engine). Salah satunya dari rekomendasi kita sebagai pengguna Chrome (lewat pemblokiran domain tertentu via ekstensi ‘Personal Blocklist’).
Jadi, mari kita bersama-sama memerangi dan menghajar situs ‘Auto Generated Content’. Secara tidak langsung, kita juga berperan dalam membantu pengguna Internet yang masih awam soal ciri-ciri situs AGC, sehingga mereka tidak perlu menghabiskan banyak waktu browsing mereka dengan mengklik situs-situs jenis spammer.
Jangan sampai Google melihat sebelah mata untuk membuka layanan-layanan baru di negara kita tercinta ini. Indonesia bukan milik kita, bukan warisan kita… tapi nama Indonesia titipan untuk anak cucu kita…
Apa yang Anda ingat tentang “Somalia”… negara bajak laut…
Apa yang Anda ingat tentang Indonesia … negera spammer? Jangan sampai deh!
CATATAN:
Postingan ini tidak bermaksud memojokkan penyedia dan pengguna Auto Content. Hanya sebuah posting dari penulis dan para pengguna google yang disibukkan dengan situs yang memang kurang atau bahkan hanya bermain-main dengan keyword dan link. Jika tidak berkenan mohon abaikan saja. Terima kasih!
Sumber informasi : http://www.andaka.com
Penjelasannya lengkap!!
ReplyDeleteBetul mas, saya kadang iseng ngecek jumlah indeks page url website yang menggunakn AGC ini (site:namadomain.com). luar biasa...!!yang terindeks bisa sampai jutaan, bahkan ada yang puluhan juta halaman terindeks.
Bisa dibayangkan kalo halaman webnya rata2 berada dihalaman pertama...pengunjung blognya bisa jutaan perhari...