Metode Kerja Kelompok

January 24, 2010
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (subsub kelompok).


Kelompok bisa dibuat berdasarkan:



  1. Perbedaan individual dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itu sifatnya heterogin dalam belajar.
  2. Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas siswa yang punya minat yang sama.
  3. Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan.
  4. Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa yang tinggal dalam satu wilayah yang dikelompokkan dalam satu kelompokan sehingga memudahkan koordinasi kerja.
  5. Pengelompokan secara random atau dilotre, tidak melihat faktor-faktor lain.
  6. Pengelompokan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan kelompok wanita.



Sebaiknya kelompok menggambarkan yang heterogin, baik dari segi kemapuan belajar maupun jenis kelamin. Hal ini dimaksudkan agar kelompok kelompok tersebut tidak berat sebelah (ada kelompok yang baik dan ada kelompok yang kurang baik) . Kalau dilihat dari segi proses kerjanya maka kerja kelompok ada dua macam, yaitu kelompok jangka pendek dan kelompok jangka panjang.

1) Kelompok jangka pendek, artinya jangka waktu untuk bekerja dalam kelompok tersebut hanya pada saat itu saja, jadi sifatnya insidental. 2) Kelompok jangka panjang, artinya proses kerja dalam kelompok itu bukan hanya pada saat itu saja, mungkin berlaku untuk satu periode tertentu sesuai dengan tugas/masalah yang akan dipecahkan.

Untuk mencapai hasil yang baik, maka faktor yang harus diperhatikan dalam kerja kelompok adalah:

1. Perlu adanya motif (dorongan) yang kuat untuk bekerja pada setiap anggota.

2. Pemecahan masalah dapat dipandang sebagai satu unit dipecahkan bersama, atau masalah dibagi-bagi untuk dikerjakan masing-masing secara individual. Hal ini bergantung kepada kompleks tidaknya masalah yang akan dipecahkan.

3. Persaingan yang sehat antarkelompok biasanya mendoronganak untuk belajar.

4. Situasi yang menyenangkan antar anggota banyak menentukan berhasil tidaknya kerja kelompok.

Previous
Next Post »
0 Komentar

Harap jangan berkomentar yang bersifat spam, yang berbau sara, kata-kata kotor, atau yang bersifat nada keras atau komentar Anda akan kami HAPUS.